Cirebon, (ANTARA News) - Motor pemudik yang dikemudikan Mohamad Rahmat (30) terjatuh akibat tersenggol motor lainnya di Jalan Raya Kedawung, Kabupaten Cirebon, Minggu sore pukul 16.30 WIB mengakibatnya istri dan anak balitanya tewas. Menurut Rahmat, saat itu dia tengah melaju di sisi kiri sebuah bus dengan motor Supra Fit Nopol B 6203 TBX, namun diantara motor dan bus itu ada celah sempit yang dimanfaatkan sepeda motor lain untuk menyalip. "Sepeda motor itu jenis Yamaha Yupiter warna merah yang menyalip diantara motor saya dan bus, padahal celahnya sempit, sehingga stang motor dia membentur stang motor saya. Saya istri dan anak saya terpelanting," katanya warga Jakarta Timur itu. Ia mengaku sempat melihat pengendara Yupiter dan yang diboncengnya itu berhenti, namun kemudian melarikan diri. "Saya sempat berteriak tangkap itu, jangan lari, tetapi tak ada orang lain yang membantu mengejarnya. Sepertinya dia itu bukan pemudik karena tidak ada barang bawaannya," katanya. Anaknya, Agil Putra Pratama yang berumur empat tahun jatuh dan tewas setelah tersambar bus, sementara sang istri, Siti Nuraini (22) yang juga terjatuh langsung tak sadarkan diri. "Saya tidak tahu kejadian yang menimpa anak dan istri saya, tetapi begitu saya lihat ke belakang, anak saya sudah berlumuran darah," katanya. Kedua dibawa ke RSUD Gunungjati Cirebon, Agil dibawa ke kamar mayat, sementara sang ibu dibawa ke Unit Gawat Darurat, namun dua jam kemudian atau sekitar pukul 18.30 WIB, sang ibu menyusul anaknya ke alam baka. Menurut Ramhat yang hendak pergi ke kampung halamannya di Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon itu, dia sama sekali tidak mempunyai firasat apa-apa akan mendapat musibah itu. "Hanya anak saya itu, maunya ingin cepat sampai karena ingin ketemu dengan Azis keponakannya di kampung," katanya yang tak kuasa menahan tangisnya. Tangisan bertambah pecah, takkala kakak dan adiknya datang ke rumah sakit. Bahkan Rahmat nyaris tidak bisa berkata-kata saat sang istri juga meninggal menyusul anaknya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008