Makassar (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dan aktivis LSM, yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Anti Kekerasan (SORAK), di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Monumen Mandala, Makassar, Sabtu melakukan aksi unjuk rasa menentang tindakan represif dari aparat kepolisian berupa penembakan. Aksi tersebut terkait kisruh yang terjadi antara warga Kabupaten Takalar dengan PT Perkebunan Nusantara (PT-PN) XIV. Dalam orasi para demonstran tersebut mendesak Gubernur Sulsel dan Bupati Kabupaten Takalar, untuk segera mencabut izin Hak Guna Usaha (HGU) dan operasi PTPN XIV Kabupaten Takalar. Meminta kepada PTPN XIV Kabupaten Takalar, untuk segera mengembalikan seluruh tanah warga Kabupaten Takalar yang dicaplok sejak 25 tahun silam. Meminta kepada Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulsel dan Kapolres Takalar sebagai pertanggungjawaban komando atas kekerasan aparat di Kabupaten Takalar. Mendesak kepada Kapolri, Kompolnas RI, Komnas HAM RI untuk segera mengusut tuntas penembakan yang dilakukan aparat kepolisian Polda Sulsel terhadap warga kelurahan Parangluara. Mendesak Kapolda Sulsel untuk segera menghentikan isolasi perkampungan dan teror psikologis kepada warga Takalar yang menuntut hak atas tanah. Mendesak Kapolda untuk segera menghentikan represifitas aparat terhadap warga 11 Desa di Kabupaten Takalar dan meminta kepada Presiden RI untuk segera menjalankan Reformasi agraria. Aksi yang berlangsung sekitar hampir sejam tersebut berlangsung damai dan mendapatkan pengawalan yang ketat dari aparat kepolisian Polwiltabes Makassar dan Polresta Makassar Barat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008