Kami pastikan beras kami layak untuk dikonsumsi atau dijual ke konsumen
Madiun (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre IV Madiun memastikan tidak ada beras yang mengalami turun mutu di gudangnya sehingga aman dikonsumsi masyarakat.

"Di Bulog Madiun tidak ada beras yang turun mutu. Kami pastikan beras kami layak untuk dikonsumsi atau dijual ke konsumen," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre IV Madiun Sugeng Hardono kepada wartawan di Madiun, Selasa.

Baca juga: Bulog pastikan cadangan beras di gudang Sukabumi dalam kondisi baik
Baca juga: Ada 500 ton beras tak layak konsumsi di Bulog Tanjungpinang


Pihaknya membenarkan bahwa beras tidak dapat disimpan selamanya. Untuk itu, perawatan saat penyimpanan harus betul-betul diperhatikan sesuai aturan yang ada.

Guna menghindari beras turun mutu, Bulog yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyerap gabah dan beras petani, harus diimbangi dengan proses penyaluran atau penjualan ke masyarakat kembali.

"Dengan demikian, potensi terhadap beras rusak karena masa simpan akan berkurang karena adanya kebijakan yang seimbang antara penyerapan dan penyaluran," kata dia.

Ia menjelaskan, idealnya masa simpan beras di gudang Bulog adalah empat sampai enam bulan. Guna menjaga beras tetap dalam kondisi mutu baik, Bulog terus melakukan perawatan sesuai prosedut yang telah ditetapkan.

"Pola penyimpanan dan perawatan gabah dan beras petani di gudang Bulog Madiun terus dilakukan sesuai aturan dan SOP yang ditetapkan. Pokoknya, perawatan jalan terus agar beras selalu dalam kondisi layak konsumsi," katanya.

Ia menambahkan stok beras yang ada di gudangnya saat ini mencapai 22.000 ton. Stok tersebut sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran dalam momentum Natal dan Tahun Baru, bahkan hingga tahun depan.

Selain menyiapkan beras, Bulog Subdivre IV Madiun juga menyediakan stok pangan lainnya, yakni tepung terigu, minyak goreng, dan gula puntuk kebutuhan menjaga kestabilan harga pasar.

Baca juga: Indonesia targetkan ekspor 500 ribu ton beras

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019