Beijing (ANTARA News) - 5.824 bayi yang keracunan susu bubuk tercampur melamin masih dirawat di sejumlah rumah sakit di China, kata Kementerian Kesehatan China. "Dari sejumlah itu enam bayi diantaranya dalam kondisi sakit yang serius," demikian siaran pers Kementerian Kesehatan China seperti dikutip China Daily, di Beijing, Jumat. Pada September tidak ditemukan adanya bayi yang meninggal akibat mengkonsumsi susu yang terkontaminasi itu. Seluruh kasus kematian bayi sejauh ini hanya terjadi pada Mei hingga Agustus saja. Sejumlah 43.603 bayi dan anak-anak telah memperoleh perawatan dan meninggalkan rumah sakit setelah mencuat kasus susu bubuk yang diproduksi Grup Sanlu yang ditemukan adanya kandungan melamin suatu bahan kimia yang dilarang, pada pertengahan September. Kementerian Kesehatan dan Administrasi Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina (AQSIQ) dalam edaran bersama menyebutkan pula bahwa seluruh produk susu yang diproduksi sebelum 14 September harus ditarik dari peredaran untuk diuji mengandung melamin atau tidak. "Tanpa memperhatikan merek, semua produk susu yang diproduksi sebelum 14 September harus diambil dari peredaran dan penjualan harus dihentikan," sebut edaran yang dikeluarkan tersebut. AQSIQ mengatakan keharusan penarikan produk susu sebelum tanggal itu dilakukan mengingat pemerintah pusat telah melakukan pemeriksaan secara teliti terhadap produk susu sebelum masuk ke pasar. Edaran tersebut juga menyebutkan produk susu yang diproduksi sebelum 14 September dapat di jual kembali hanya apabila telah lulus uji serta melampirkan label aman bebas kontaminasi melamin. AQSIQ dalam pengumumannya menyebutkan bahwa hasil pengujian akhir terhadap 154 produk susu bubuk dari 51 merek, termasuk susu bubuk bayi, menunjukkan hasil aman untuk dikonsumsi. Pengujian yang dilakukan oleh AQSIQ dilakukan terhadap seluruh jenis susu bubuk dan cair setelah tanggal 14 September aman.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008