Tokyo (ANTARA News) - Sidang Umum PBB akhirnya memilih Jepang sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PPB untuk periode 2009-2010 (dua tahun), menggantikan posisi Indonesia sebagai wakil dari Asia. Terpilihnya Jepang mendapat sambutan hangat dari Tokyo, yang segera memastikan tekadnya untuk meneruskan reformasi di tubuh lembaga yang bergengsi di PBB tersebut, demikian media massa Jepang di Tokyo, Sabtu. Menlu Jepang Hirofumi Nakasone mengatakan, pihaknya akan memainkan peran yang lebih aktif dan konstruktif dalam mengupayakan perdamaian dan keamanan internasional. "Jepang juga akan mewujudkan reformasi di tubuh Dewan Keamanan PBB, sekaligus mengupayakan untuk menjadi anggota tetap DK PBB," kata Nakasone seperti dikutip Kyodo. Terpilihnya Jepang untuk periode mendatang merupakan yang kesepuluh kalinya, dan menjadi negara tersering duduk sebagai anggota tidak tetap. Terakhir Jepang duduk di DK PBB tahun 2005-2006. Negara-negara anggota PBB umumnya sepakat perlunya melakukan reformasi di Dewan Keamanan guna membantu PBB semakin efektif dalam menghadapi tantangan abad 21. Namun demikian terdapat beragam pandangan mengenai bentuk reformasi yang diperlukan. Negosiasi terakhir yang dilakukan sebelumnya gagal mencapai kata sepakat, terutama dalam menentukan jumlah keanggotaan baru, baik di anggota tetap maupun tidak tetap. Sementara itu NHK melaporkan, dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung Jumat (17/10) lalu, Jepang terpilih secara mutlak menjadi anggota tidak tetap, mengalahkan Iran, dengan jumlah suara 158 berbanding 32. Selain Jepang, terpilih juga Austria, Turki, Uganda, dan Meksiko. DK PBB memiliki lima belas anggota, lima negara di antaranya merupakan anggota tetap dan memiliki hak veto, yaitu AS, Inggris, Perancis, Rusia, dan Cina. Lima negara anggota tidak tetap lainnya (baru berakhir tahun 2009) adalah Burkina Faso, Costa Rica, Kroasia, Libia, dan Vietnam. Incar anggota tetap Jepang sendiri terus mengincar posisi sebagai anggota DK PBB seiring dengan bergulirnya desakan untuk melakukan reformasi di tubuh dewan keamanan tersebut, sejak tahun 2004. Desakan kuat datang dari banyak negara yang merasa perlunya perluasan anggota DK PBB, baik di anggota tetap maupun tidak tetap Selain Jepang, tiga negara lainnya juga berambisi menjadi anggota tetap DK PBB, adalah Jerman, India, dan Brasil. Jepang sendiri sudah mendapat dukungan kuat dari AS dan juga negara-negara yang ingin menjadi anggota tetap tersebut. Jepang tentunya akan memanfaatkan sebaik mungkin posisinya untuk menjadi anggota tetap DK PBB, khususnya pada kegiatan negosiasi yang baru dilakukan tahun depan. Jepang sendiri saat ini dikenal sebagai negara "abnormal", karena memiliki kekuatan dalam perekonomian global, tetapi tidak memiliki pengaruh dalam percaturan politik internasional. (*)

Copyright © ANTARA 2008