Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi, ditutup naik 1,14 persen, setelah mengalami penurunan sejak 14 Oktober 2008. IHSG sesi pagi ditutup naik 15,963 poin menjadi 1.415,387 dan indeks LQ45 menguat 6,584 poin atau 2,44 persen ke level 275,987. Analisa dari PT Valbury Asia Securities, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan bahwa aksi jual (sell-off) di BEI selama tiga hari perdagangan terakhir membawa IHSG mendekati level terendah yang pernah dicapai sebelumnya di 1358,63, sehingga membuat pasar saham "overbought" (jenuh jual). Kondisi ini yang membuat para pelaku pasar kembali melakukan aksi beli (bargain hunting) terhadap beberapa saham unggulan, sehingga mengangkat indeks untuk kembali naik. Selain itu, para pelaku pasar juga mencermati langkah-langkah beberapa negara dalam menghadapi krisis global, juga sedikit memberi ketenangan para pelaku pasar saham. Namun, krisis global masih menjadi perhatian pasar saham di BEI, sehingga saham yang turun masih mendominasi pasar sebanyak 85 dibanding yang naik 59, 20 tidak berubah harganya dan 296 tidak aktif diperdagangkan. Tetapi naiknya beberapa saham unggulan telah membuat indeks naik, diantaranya adalah Telkom yang naik Rp600 menjadi Rp6.800, Bank BRI menambah Rp75 ke posisi Rp3.825, Antam terangkat Rp70 ke level Rp1.230, Gas Negara melambung Rp140 ke harga Rp1.740, Timah menguat Rp90 ke Rp1.240 dan Tambang Batubara Bukit Asam naik Rp350 menjadi Rp5.400. Volume perdagangan mencapai 559,920 juta saham dengan nilai Rp748,193 miliar dari 23.796 kali transaksi. Investor asing sudah lebih banyak melakukan aksi beli (3.232 kali) sebanyak 933.053.248 saham dengan nilai Rp681,799 miliar dibanding aksi jual sebanyak 2.596 transaksi terhadap 939.217.792 saham dengan nilai Rp657,658 miliar. (*)

Copyright © ANTARA 2008