belum ada laporan terkait adanya korban
Teluk Wondama (ANTARA) - Tim Search And Rescue (SAR) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melakukan penyisiran lokasi banjir yang terjadi di Wasior , Teluk Wondama, Papua Barat, Senin.

"Belum ada laporan terkait adanya korban, saat ini Tim kami sedang di lapangan membantu warga melakukan evakuasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George Leo Mercy Randang saat dihubungi, Senin.

Kantor SAR Manokwari, sebut Leo, belum memperoleh informasi detail terkait musibah tersebut. Saat ini pun pihak masih menunggu dan timnya terus bergerak bersama masyarakat setempat.

Baca juga: Warga Wasior Wondama khawatir banjir susulan
Baca juga: Korban banjir Wasior masih bertahan di lokasi pengungsian


"Tim kami bersama masyarakat serta potensi SAR yang lain membantu warga, kita evakuasi ke lokasi yang lebih aman. Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa," sebut Leo lagi.

Sesuai informasi awal yang diterima, lanjut Mercy, banjir mulai terjadi sekitar pukul 20.30 WIT saat Sungai Anggris meluap akibat cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah tersebut.

Ia menyebutkan, demi menghindari hal buruk yang tak diinginkan, untuk sementara sebagian masyarakat diungsikan ke Kapal Taqbot yang berlabuh di Pelabuhan Wasior.

Baca juga: Wasior dilanda banjir dengan ketinggian capai 1 meter
Baca juga: Bupati Wondama minta warga waspadai banjir bandang


Teluk Wondama, terutama Wasior memiliki pengalaman buruk terkait musibah banjir. Pada Oktober 2010 silam wilayah tersebut porak poranda akibat banjir bandang.

Ratusan nyawa melayang, dan berbagai fasilitas publik,serta rumah warga hancur akibat bencana kala itu. Tak ayal, hal itu membuat warga trauma dan was-was saat banjir kembali terjadi.

Selain menggenangi rumah warga, musibah banjir yang terjadi pada Senin (23/12) air juga menutup sejumlah fasilitas seperti taman kota, pintu masuk menuju pelabuhan, serta beberapa fasilitas lain di pusat ibu kota kabupaten tersebut.

Baca juga: Banjir landa Kabupaten Keerom, Papua
Baca juga: Kerugian akibat banjir asior belum bisa ditaksir

 

Pewarta: Toyiban
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019