Gorontalo (ANTARA News) - Ratusan Warga Kembali mendemo Kejaksaan Negeri (Kejari) Tilamuta setelah kasus rekaman pembicaraan terkait pemerasan dan penyuapan oleh Jaksa Ratmadi sempat teredam beberapa minggu. Warga yang tergabung dalam LSM Pamboti dan Persatuan Masyarakat Anti Korupsi (Permak) itu menuntut Kajari Tilamuta yang baru, Bambang Surya Irawan, segera memproses sejumlah dugaan korupsi yang terjadi di Pemerintah Kabupaten Boalemo. "Kami minta Kajari baru segera melakukan pengembangan proses kasus stadion olahraga dan proyek Detail Engineering Design sebesar 3,5 miliar rupiah, yang diduga melibatkan para pejabat eksekutif," kata Saiful, Ketua LSM Pamboti, Selasa. Ia mengatakan, sejauh ini Kejari hanya menyeret kontraktor dan pimpinan proyek, sementara sejumlah pejabat Boalemo yang juga turut menyebabkan kerugian negara dalam kasus tersebut tidak dijadikan tersangka. "Kasus ini tidak pernah dituntaskan oleh Ratmadi selama menjabat sebagai Kajari Tilamuta, pantas saja kasus rekamannya terbongkar dan mencoreng institusi kejaksaan," katanya lagi. Massa juga menuntut agar Bupati Boalemo, Iwan Bokings, juga segera diperiksa karena kedua proyek tersebut tidak ditenderkan, melainkan penunjukan langsung oleh Bupati. Kasus yang merebak sejak tahun 2003 tersebut, hingga kini belum ada tindak lanjut hingga Kajari Tilamuta yang lama, Ratmadi, dicopot dari jabatannya karena memeras sejumlah pejabat Boalemo yang diduga terlibat kasus korupsi. Sementara itu, Kajari Tilamuta, Bambang Surya Irawan, meminta agar masyarakat Boalemo memberi waktu kepada pihaknya untuk menuntaskan berbagai kasus korupsi di kabupaten dengan slogan "Bumi Bertasbih" itu. "Minggu ini kami akan melakukan peninjauan terhadap obyek-obyek yang bermasalah, tolonglah beri kami kesempatan untuk bekerja dengan tenang," ungkapnya. Massa juga melakukan aksi yang sama di Kantor Pemkab Boalemo, namun tak bisa menemui Bupati setelah satu jam berorasi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008