Gorontalo (ANTARA) - Wilayah Gorontalo Utara sebuah kabupaten kecil di pesisir Provinsi Gorontalo. Dengan potensi wilayah yang kaya ragam sumber daya alam, Gorontalo Utara menjadi istimewa dalam mendukung perpindahan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan, karena ditunjang 123 desa yang memanjang di 11 kecamatan dari wilayah timur Kecamatan Atinggola hingga barat, dan Kecamatan Tolinggula.

Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, di Gorontalo, Rabu mengungkapkan bahwa perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan, menjadi tantangan sekaligus peluang keberuntungan bagi kabupaten di wilayah pesisir utara Provinsi Gorontalo ini.

Posisi Gorontalo Utara sangat strategis. Seluruh kecamatannya, mulai dari Atinggola, Gentuma, Tomilito, Kwandang, Anggrek, Monano, Sumalata Timur, Sumalata, Biau dan Tolinggula, telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) batas negara laut.

Posisi ini menjadi peluang yang menguntungkan bagi kabupaten ini sebagai pendukung kebutuhan untuk ibu kota negara dari berbagai sektor.

Di sektor peternakan, Gorontalo Utara terkenal dengan tingkat permintaan ternak sapi potong yang sangat tinggi per bulan mencapai 5 ribu-6 ribu ekor.

Dengan perpindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan, peningkatan pasokan sapi potong di Gorontalo akan sangat potensial mencapai lebih dua kali lipat.

Belum lagi sektor lainnya, sehingga peluang ekonomi sangat besar dan potensial bagi Gorontalo Utara.

"Ini tantangan menggiurkan dan tidak boleh disia-siakan oleh Gorontalo Utara," ungkap Thariq.

Untuk itu, Gorontalo Utara perlu mempercepat pembangunan infrastruktur, pasalnya kekuatan infrastruktur akan sangat diandalkan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di sektor riil, seperti pertanian, peternakan, perikanan hingga pariwisata.

Di samping posisinya berdekatan, Gorontalo Utara akan sangat diandalkan sebagai daerah pendukung paling strategis dalam percepatan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur, hingga nanti berpeluang dimekarkan menjadi wilayah Indonesia Utara.

Dua andalan infrastruktur yang potensial paling cepat dikembangkan, yaitu Pelabuhan Anggrek dan Kwandang.

Konsep

Konsep atau ide konstruktif membangun Indonesia Utara, terus digaungkan Wakil Bupati, Thariq Modanggu, dalam mendukung percepatan pembangunan daerah-daerah di sekitar ibu kota baru Indonesia.

Menurut Thariq, Pemerintah pusat, harus lebih komprehensif dalam pembagian kawasan di negara ini.

"Semua harus sadar, konsep negara kita sudah tepat didirikan oleh pendiri negara "founding father" yang disebut sebagai konsep tanah air. Ini sangat luar biasa, karena menjadi pembeda bahkan menjadikan Indonesia istimewa dibanding negara lain," ujarnya.

Kesadaran teritori dan kesadaran geografis yang dimiliki bangsa ini, telah sangat kuat sejak didirikan para pendiri bangsa, terbukti dengan adanya konsep Indonesia Timur, Barat dan Tengah.

Sesungguhnya, konsep tersebut bukan tentang soal pembagian waktu dan distribusi "kue" pembangunan, namun lebih kepada perencanaan kawasan yang sangat strategis dan memerlukan daya dukung "supporting" yang lebih segar, dengan melahirkan konsep kawasan baru yaitu Indonesia Utara.

Mengapa Indonesia Utara? Karena untuk mewujudkan percepatan pembangunan, maka pemekaran kawasan Indonesia Timur perlu dilakukan dengan membuka kawasan baru yaitu Indonesia Utara yang di dalamnya ada Gorontalo Utara, yang potensial menjadi teras depan Indonesia di kawasan utara.

"Lahirnya kawasan Indonesia Utara pun bukan tentang rivalisasi kawasan, sebab kita ada dalam satu kawasan utuh yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ungkapnya.

Namun lahirnya kawasan Indonesia Utara, dipastikan menjadi kawasan paling strategis, cepat tumbuh dan sangat penting untuk mendukung Kalimantan sebagai ibu kota baru, Indonesia.

Kawasan Indonesia Timur yang sangat luas mencakup 12 provinsi, maka sebaran ekonominya harus dipercepat. Caranya, yaitu dengan memekarkan daerah-daerah tersebut dalam kawasan Indonesia Utara.

"Yang terjadi saat ini, sebaran ekonomi di wilayah Indonesia Timur cenderung lambat," ucapnya.

Maka untuk mencairkan perlambatan itu, Pemerintah Pusat akan sangat tepat mengambil langkah atau kebijakannya dengan memekarkan Indonesia Timur menjadi kawasan Indonesia Utara.

Perlu dukungan besar untuk mewujudkan lahirnya kawasan Indonesia Utara, yang nantinya potensial mencakup daerah-daerah di Pulau Kalimantan, Sulawesi didalamnya pasti ada Gorontalo Utara, sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Gorontalo, serta Maluku, khususnya Maluku Utara.

Kawasan Indonesia Utara harus bisa dirancang sebagai kawasan ekonomi dan pertahanan yang lebih kuat.

Sebab mewujudkan pemindahan ibu kota baru di Kalimantan, menuntut Pemerintah Pusat untuk lebih komprehensif menata ulang kawasan-kawasan yang dimiliki, khususnya kawasan Indonesia Timur, dari sisi ekonomi dan pertahanan keamanan (hankam).

Dengan memekarkannya menjadi kawasan Indonesia Utara, dipastikan akan lebih memperkuat "supporting" untuk ibu kota baru Indonesia, apalagi teritori Gorontalo Utara secara khusus didukung kelengkapan seluruh satuan TNI yang bermarkas di wilayah itu, serta Kepolisian RI, melalui satuan Polres yang telah definitif berdiri.

Thariq mengaku optimistis, pertumbuhan ekonomi Gorontalo Utara akan menjadi kekuatan penting untuk pembangunan kawasan Indonesia Utara, mendukung Kalimantan sebagai ibu kota baru di Indonesia.

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020