Hasilnya peninjauan, ada sedimentasi, tanggul yang sudah tidak utuh lagi
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan ada sendimentasi di muara Banjir Kanal Barat (BKB) kawasan Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis.

"Hasilnya peninjauan, ada sedimentasi, tanggul yang sudah tidak utuh lagi hingga ada kepentingan kepentingan nelayan di hilir muara," jelas Saefullah.

Peninjauan dilakukan sebagai langkah strategis meminimalisir genangan di sepanjang aliran sungai Ciliwung dan Krukut yang bermuara di Banjir Kanal Barat.

Baca juga: Kajian Amdal penting antisipasi bencana banjir, sebut pakar IPB

Saefullah menjelaskan hilir Muara Angke harus memiliki kapasitas debit air ideal lebih dari 700 meter kubik sehingga kapasitas ini sekiranya dapat menampung 500 meter kubik aliran air Kali Ciliwung dan 200 meter kubik aliran air Kali Krukut.

Kedepannya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan lebih memfokuskan kondisi hilir Kali BKB agar debit air di hilir tidak terjadi perlambatan.

"Dengan begitu maka aliran air yang dilintasi kedua aliran kali tidak meluap ke pemukiman penduduk," ujarnya.

Baca juga: Pakar sarankan pemerintah perbanyak embung cegah banjir

Sebelumnya Banjir Jakarta awal tahun 2020 ikut menenggelamkan pemukiman masyarakat di Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Khusus di Jakarta Utara, sebanyak 1.515 pengungsi untuk 23 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak antara lain Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua.

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020