Bandarlampung (ANTARA News) - Warga pecinta lingkungan mengimbau jangan memilih partai dan calon anggota legislatif (caleg) yang merusak tanaman diantaranya dengan memakukan tiang bendera atau poster ke pohon.

"Sungguh ironis, saat pemerintah gencar melakukan penghijauan, para caleg merusak pohon yang sengaja ditanam," kata Fikri, salah satu mahasiswa pecinta lingkungan, di Bandarlampung, Rabu.

Ia menjelaskan, para caleg dengan menampilkan poster dirinya sengaja memakukan di pohon yang ditanam pemerintah di tepi dan pembatas jalan.

"Coba lihat sepanjang Jalan Teuku Umar hingga Jalan Zaenal Abidin Pagar Alam Rajabasa, semua pohon baik berkayu keras maupun lunak sudah pernah dipaku, bahkan sekarang menjadi ajang siapa yang paling duluan," kata dia.

Kalau pohon berkayu seperti sengon walau akan mengalami gangguan, tetapi tidak begitu parah dibandingkan pohon palm.

"Pohon palm itu terluka akibat paku saat memasang umbul-umbul ataupun poster dan bisa menyebabkan kebusukan yang akhirnya mati," kata dia.

Seorang warga Labuhanratu, Bandarlampung, Hartini mengatakan, pemerintah daerah harus tegas dalam mengatur pemasangan umbul-umbul dan foto caleg.

"Selain suasana jalan raya tidak lagi indah, juga bisa mengganggu pengguna jalan," kata dia.

Ia menambahkan, sejumlah pohon yang ditanam bertahun-tahun menggunakan anggaran negara itu, akan cepat rusak dan mati karena terkena paku.

"Makanya di Bandarlampung tidak ada pohon yang berukuran besar karena belum tumbuh besar sudah patah, salah satu penyebabnya yaitu dipaku," katanya.

Menurut Hartini, yang juga alumni fakultas pertanian Unila, lebih baik partai dan caleg perusak tanaman dan pohon untuk penghijauan jangan dipilih.

"Bagaimana mereka akan membahas dan mendukung upaya kelestarian lingkungan dan alam, saat mengenalkan diri ke masyarakat saja sudah merusaknya," kata dia.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008