Jakarta (ANTARA News) - Indonesia bergabung dengan anggota lain Dewan Keamanan PBB melakukan kunjungan ke Afganistan dengan tugas meninjau keadaan terkini menyangkut keamanan, pemerintahan, pembangunan ekonomi dan sosial serta penegakan hak asasi manusia.
    
Menurut keterangan Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB di New York pada Selasa, Dutabesar Indonesia untuk PBB Marty Natalegawa bersama dutabesar lain anggota Dewan Keamanan PBB memulai kunjungan ke Afganistan sejak Senin (24/11).
    
Perutusan Dewan Keamanan tersebut dijadwalkan berada di Afganistan hingga Kamis (27/11).
    
Pada hari pertama kunjungannya, perutusan itu bertemu dengan Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afganistan Kai Ede, yang menjalankan tugas UNAMA di negara tersebut.
    
Mereka juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rangin Dadfar Spanta dan mendapat pemaparan seputar proses rekonsiliasi nasional serta kerjasama antara Afganistan dan negara di kawasan itu.
    
Selama kunjungan itu, perutusan Dewan Keamanan juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hamid Karzai dan sejumlah pejabat pemerintah Afganistan serta perwakilan berbagai unsur masyarakat, yang antara lain bergerak di bidang kemanusiaan.
    
Dewan Keamanan PBB akan memanfaatkan pertemuan dengan berbagai pihak tersebut untuk menggali informasi menyangkut masalah keamanan, kepemerintahan, hak asasi manusia, pembangunan ekonomi dan sosial.
    
Menurut keterangan, kunjungan perutusan itu diarahkan untuk melihat dan menilai langsung berbagai kemajuan, yang dicapai Afganistan dalam bidang keamanan dan upaya pembangunannya kembali negara terkoyak perang tersebut.
    
Keadaan kemanusiaan saat ini di Afganistan menjadi salah satu perhatian utama kunjungan perutusan itu, selain pelaksanaan komitmen, yang dinyatakan berbagai pihak internasional pada Konferensi Paris untuk Afganistan pada April 2008.
    
Perutusan itu juga akan menekankan kepentingan kerjasama kawasan dan antarbangsa, termasuk peran PBB, dalam mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di Afganistan.
    
PBB hadir di Afganistan sejak 2002 melalui UNAMA (Misi Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afganistan, yaitu duta dengan amanat menggalang masyarakat antarbangsa dalam membantu pembangunan kembali Afganistan.
    
Selain UNAMA, pasukan antarbangsa, yang tergabung dalam ISAF (Pasukan Bantuan Keamanan Antarbangsa) pimpinan NATO (Persekutuan Pertahanan Atlantik Utara), juga bergerak di Afganistan di bawah mandat Dewan Keamanan PBB.
    
Dewan Keamanan PBB setiap tahun mengirimkan misi ke daerah konflik di dunia.
    
Pada 2007, perutusan Indonesia bergabung dengan misi Dewan Keamanan PBB ke Kosovo, Afrika (Addis Ababa, Khartoum, Accra, Abidjan dan Kinshasa) serta Timor Timur.
    
Pada 2008, perutusan Indonesia juga bergabung dengan misi Dewan Keamanan PBB ke Afrika.
    
Indonesia pada akhir Desember 2008 mengakhiri keanggotaan Dewan Keamanan PBB setelah bertugas sejak awal Januari 2007.
    
Sebelumnya, Indonesia sudah dua kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yaitu pada tahun 1973-1974 dan 1995-1996. (*)


Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008