"Salah satu tujuan pokok hukum Islam adalah menegakkan loyalitas kepada Allah SWT dan menjaga kelestarian ajaran Islam. Selama HP (handphone) bisa dipergunakan untuk itu, harus kita dukung," katanya di Jakarta, Rabu, ketika memberi sambutan pada acara yang diselenggarakan PT Bakrie Telecom Tbk.
Dalam acara tersebut, Bakrie Telecom menyerahkan infaq dari hasil penjualan telepon genggam Esia Hidayah yang memiliki fitur-fitur dakwah seperti ayat Alquran, suara azan sebagai penanda waktu salat, nada dering Islami, serta "wallpaper" handphone dengan gambar-gambar Islami.
Anwar Ibrahim mengatakan, ajaran Islam mewajibkan umatnya untuk berdakwah dengan berbagai cara. Jika HP dinilai bisa bermanfaat menjadi saran dakwah, maka bisa saja dimanfaatkan untuk memberi berbagai pelajaran kepada masyarakat.
Ia juga menyambut baik pihak produsen HP yang menyisihkan sebagian keuntungannya sebagai infaq yang digunakan untuk membantu masyarakat muslim khususnya di bidang pendidikan.
Namun, Ketua Komisi Fatwa MUI itu mengingatkan agar infaq seperti itu jangan dibatasi untuk membantu sarana pendidikan maupun siswa di madrasah atau lembaga pendidikan Islam saja, tetapi juga di bisa ditujukan kepada mahasiswa di bidang kedokteran, farmasi, ekonomi, dan lain-lain.
"Bantuan pendidikan atau beasiswa untuk mahasiswa muslim yang mendalami bidang-bidang itu juga perlu diberikan," kata KH Anwar Ibrahim.
Sedangkan Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Anindya N Bakrie, mengatakan, pada tahap awal (September-Oktober), dana yang disumbangkan dari hasil penjualan HP Esia Hidayah sebesar Rp1,4 miliar dan diharapkan akan menjadi total Rp5 miliar dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk menyalurkan dana infaq yang diberikan ke 44 lembaga pendidikan itu, Bakrie Telecom menggunakan lima penyalur infaq tersebut yakni MUI, Dompet Dhuafa Republika, Bakrie untuk Negeri, ANTV Peduli, dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Bakrie Telecom.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008
