Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, I Nyoman Sariadijaya berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menetapkan 25 titik terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Padagimo) sebagai Warisan Geologi Nasional.

Ia yakin jika Warisan Geologi Nasional di empat daerah tersebut ditetapkan maka akan meningkatkan pendapatan warga sekitar dan daerah melalui wisata geologi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Dua puluh lima titik itu sudah dikaji serta diteliti oleh para ahli dan sudah masuk di Kementerian ESDM untuk ditetapkan sebagai warisan geologi nasional,"katanya di Palu, Rabu malam.

Baca juga: Pemkot Palu inventarisir lahan huntap Petobo belum bersertifikat

Ia menyebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gubernur Sulteng akan segera mengeluarkan surat edaran kepada wali kota dan bupati di Padagimo untuk membangun dan menata titik-titik tersebut sebagai kawasan wisata geologi setelah ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

"Agar membangun kawasan itu dengan memberdayakan masyarakat setempat sehingga menjadi kampung, kelurahan atau desa wisata geologi atau geo park,"ujarnya.

Ia menyebut di antara 25 titik tersebut yakni kawasan bekas likuefaksi di Kelurahan Petobo dan Balaroa di Kota Palu dan Desa Jono Oge dan Langaleso serta Sibalaya di Kabupaten Sigi.

"Juga kawasan bekas tsunami seperti di Kelurahan Mamboro, Talise, Kampung Baru, Kampung Lere di Kota Palu hingga ke Pantai Tanjung Karang di Donggala," ucapnya.

Baca juga: Penyintas bencana di Jono Oge-Sigi dapat bantuan 100 hunian bertumbuh

Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020