Depok (ANTARA News) - Masjid Dian Al-Mahri atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Kubah Emas yang terletak di di Jalan Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat, akan difokuskan menjadi pusat pengembangan kebudayaan Islam.

"Walaupun saat ini menjadi tempat wisata religi, namun konsep awal akan terus dijalankan yaitu sebagai pusat pengembangan budaya Islam," kata Humas Masjid Kubah Emas, Yudiarto, di Depok, Senin.

Menurut dia, sebagai pusat pengembangan budaya Islam, memang belum lengkap berdiri. Saat ini yang baru dibangun adalah masjid yang megah, kediaman pendiri Masjid Kubah Emas, Hj Dian Djuariah Maimun Al Rasyid, gedung serba guna yang dapat digunakan sebagai resepsi pernikahan atau acara lainnya dan taman yang indah luas.

"Kami merencanakan akan membangun pusat pendidikan Islam," katanya.

Dikatakannya, pembangunannya saat ini baru mencapai 50 persen dan akan diselesaikan dalam beberapa tahap untuk dapat menjadi pusat pengembangan budaya Islam.

Sebagai Pusat Pengembangan Budaya Islam, lanjut dia, kompleks Masjid Kubah emas yang luasnya mencapai 50 hektar akan mempunyai tiga fungsi, pertama sebagai fungsi ibadah yaitu dengan berdirinya masjid.

Selanjutnya fungsi kedua sebagai tempat pendidikan. Dii kompleks tersebut akan dibangun pesantren dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi. Serta fungsi ketiga sebagai tempat dakwah karena berdiri gedung-gedung dakwah, yang akan mensyiarkan agama Islam.

Yudiarto menyadari dalam perkembangan akhir dan kenyataannya, pembangunan Pusat Pengembangan Islam saat ini berubah menjadi tempat tujuan wisata religi bagi umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.

Menurut dia, menjadi daerah wisata religi merupakan efek lain, dari sebuah niat yang suci dari pendiri masjid, Dian Al-Mahri Maimun Djuariah.

Walaupun begitu, katanya, kompleks Masjid Dian Al-Mahri atau Masjid Kubah Emas akan tetap dipertahankan sebagai daerah wisata religi bagi masyarakat umum, ke depan akan tetap menjadi pusat pengembangan budaya Islam.

Sebagai daerah wisata religi, Masjid Kubah Emas pada hari biasa dikunjungi sekitar 10 ribu orang setiap harinya dan meningkat pada Sabtu dan Minggu menjadi 20 ribu sampai 30 ribu orang.

Mereka berdatangan dari berbagai daerah di Jabodetabek dan daerah luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Mataram (NTB), Lampung, Bengkulu, Padang, dan lainnya. Bahkan juga dikunjungi dari luar negeri, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. (*)

Copyright © ANTARA 2008