Bojonegoro (ANTARA News) - Peragawati Indonesia, Ratih Sanggarwati mengungkapkan harus ada keseimbangan antara kencantikan luar dengan kecantikan yang ada didalam, kalau seorang wanita ingin tampil sempurna. "Sebab, di dalam kepribadian itu ada dua hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu kecantikan luar dan dalam, " katanya, ketika tampil sebagai pembicara dalam seminar kepribadian memperingati HUT ke IX Dharma Wanita di Kantor Pemkab, Jumat. Dihadapan ratusan ibu-ibu PKK Dharma Wanita Pemkab Bojonegoro Ratih menjelaskan kecantikan luar dan dalam sama-sama pentingnya dan harus seimbang. Kecantikan dari dalam, bisa diperoleh dengan bertaqwa kepada Allah SWT. Alasannya, orang yang bertakwa kepada Allah SWT, setiap perjalanannya, nafas demi nafas mendapat petunjuk dari Allah SWT. "Orang yang bertakwa di dalam kehidupan sehari-harinya tidak akan gelisah," katanya mengungkapkan. Selain itu, kecantikan dari dalam bisa diperoleh dengan memiliki wawasan yang baik, sehingga di dalam pergaulan bisa masuk di dalam komunitas masyarakat. "Orang yang memiliki wawasan tidak akan takut bertemu dengan siapa saja, " katanya. Termasuk orang yang bertakwa, selalu memegang janji, selalu berhati-hati di dalam setiap pembicaraan dan tidak ingin menyakitkan hati orang lain. "Dengan modal dari dalam itu akan memancar kecantikan dari dalam kita, " katanya menjelaskan. Kecantikan luar, lanjutnya, bisa diperoleh dengan mengutamakan berbusana yang baik, dengan menyesuaikan dengan diri sendiri dan kondisi yang ada di lingkungan. Pada prinsipnya di dalam berbusana, tidak bisa seseorang berdasarkan kemauannya sendiri. Dia mencontohkan, kalau seseorang memiliki kulit gelap sebaiknya tidak memilih kain pakaiannya yang warnanya gelap, seperti coklat tua. Termasuk cara memilih kain, seyogyanya diletakkan di dada, jangan ditangan, sehingga kalau kain yang dipilih tersebut semakin membuat wajah gelap sebaiknya ditinggalkan saja. "Kalau kita berpakaian "ndesoni", sulit bisa diterima di dalam komunitas masyarakat, " kata peragawati asal Ngawi itu. Dengan demikian, menurut dia, kalau seseorang kesulitan masuk di dalam sebuah komunitas masyarakat, akan merugi karena komunitas masyarakat merupakan ladang seseorang untuk beramal. "Yang jelas seorang ibu yang memiliki kepribadian yang baik bisa diterima di masyarakat, sekaligus juga bisa menjadi pendorong suami di dalam menjalani hidup," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008