Jakarta (ANTARA News) - Satu film indie karya sineas muda Surabaya berjudul "Anak Porong" memenangkan festival film indie dalam Malam Penghargaan "La Lights Indie Movie 2008" di Jakarta, Rabu malam (17/12).

Film "Anak Porong" digarap empat orang yakni Panca Javandalasta, M Khoirul Ibad Juhan, Agung Sukma, dan Bambang Prayitno. Film yang skenarionya digarap Panca itu mengisahkan bagaimana anak-anak di tempat pengungsian Lumpur Lapindo tidak mendapatkan pendidikan dan keperluan sekolah.

"Piala ini kami persembahkan untuk anak-anak Porong yang berjuang untuk pendidikan," ujar Panca usai menerima piala yang diberikan Garin Nugroho selaku Ketua Tim Juri Festival.

LA Lights Indie Movie adalah sebuah festival dan workshop mengusung semangat muda dan semangat indie dari para pembuat film independen Indonesia.

Kegiatan ini berperan sebagai mediasi untuk mempertemukan pembuat film dengan para peserta workshop, dan mengapresiasi karya-karya mereka. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan Yayasan SET pimpinan Garin Nugroho.

Film "Anak Porong" adalah salah satu dari empat film lain yang lolos ke final di luar "100 Kata" karya tim dari Badung, "Merah Putih di rumah Parjo" dari Yogyakarta, dan "Bulan Luka & Senja" oleh Jakarta.

"Film-film ini sudah bisa dikatakan sebagai film pendek yang utuh, totalitas penyampaian ide, eksperimentasi film pendek, antropologi visual yaitu personifikasi artifisial dan substansial yang dijadikan subyek dalam cerita sudah bisa dimengerti," kata sutradara film "Opera Jawa" itu.

Selain film "Anak Porong", juri juga menetapkan satu film kategori "Special Jury Prize" atau hadiah khusus dari juri, film "100 Kata".

Anggota tim juri, John de Rantau mengungkapkan kemenangan film "100 Kata" antara lain karena ide cerita yang diangkat luar biasa dan memiliki cara bertutur yang beda.

"Keutuhan idenya dan rangkaian ceritanya sangat baik, walaupun dalam menggulirkan idenya atau pada saat eksekusinya saja yang kurang baik," katanya.

Garin menambahkan film-film dalam festival film indie kali ini akan diputar di sejumlah kota di Indonesia dan diharapkan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya membuat film-film berkualitas.

"Festival film indie ini memberikan kesempatkan seluas-luasnya pada anak-anak muda agar mereka membuat karya-karya yang orisinil, dengan cara mereka bertutur yang berbeda dari yang selama ini ada," demikian Garin. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008