"Kita menargetkan lebih dari dua kali lipat jumlah konsumen 2008 atau lebih dari 6 juta pelanggan," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer NTS, Erik Aas di Jakarta, Selasa
Dia mengklaim Axis telah diaktivasi oleh lebih dari 3 juta orang selama 10 bulan Axis beroperasi sejak Februari 2008 di Surabaya Jawa Timur.
Axis juga mengklaim telah menjangkau sekitar 40 persen populasi masyarakat Indonesia (88 juta orang) di 90 kota di 8 propinsi yang dilayani dengan 3.000 menara radio pemancar (BTS/Base Transceiver Station).
Untuk 2009, Erik menargetkan Axis dapat membangun lebih dari 3.000 BTS sehingga menjadi 6.000 BTS dimana 75 persennya merupakan menara bersama (tower sharing) dan sisanya akan membangun sendiri yang akan menjangkau 65 persen populasi masyarakat Indonesia.
Axis sendiri telah menunjuk Huawei dan Ericsson untuk membangun jaringannya, dimana Huawei akan membangun 4.000 BTS di Jawa, Balii, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan Ericsson akan membangun 2.100 BTS di Jakarta, Banten dan Sumatera.
Tetapi untuk 2009, lanjut Erik, Axis akan memfokuskan ekspansi dan penguatan jaringan ke 30 kota di 11 propinsi di Jawa dan Sumatera yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung.
"Kami telah menyiapkan dana investasi sekira 500 juta dolar AS di bidang infrastruktur," ujar Erik.
Dari 500 juta dolar AS tersebut, 90 persen digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Erik juga mengungkapkan bahwa pelanggan Axis menggunakan akses internet lebih dari 6juta Megabyte data per hari, dimana situs yang paling populer dibuka yaitu situs pertemanan "friendster" yang dibuka sebanyak 2.4 juta tiap harinya.
Sedangkan Direktur dan Chief Marketing Officer Axis, Johan Buse mengakui dari sering dibukanya friendster, menandakan kebanyakan pelanggan Axis merupakan anak muda. "Sekitar 45 persen pelanggan Axis berusia kurang dari 25 tahun," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
