Cilacap (ANTARA News) - Tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu malam (1/2), telah memutuskan jalan provinsi di Majenang yang menghubungkan daerah itu dengan Salem, Kabupaten Brebes.

"Jalan provinsi yang berada pada kilometer (km) 81+900 tersebut amblas sepanjang 20 meter dengan kedalaman 5 meter," kata Kepala Balai Pelaksana Teknis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah wilayah Cilacap, Priyono, di Cilacap, Senin (2/2).

Saat ini, kata dia, sedang dibuat jalan darurat agar jalur tersebut dapat dilalui kendaraan.

Selain memutus jalan penghubung Majenang-Salem, lanjutnya, tanah longsor juga sempat menutup akses jalan nasional pada ruas Wangon, Kabupaten Banyumas hingga batas Jawa Barat.

Menurut dia, ada dua titik yang terganggu pada ruas jalan tersebut yakni pada km 67 yang berada di Desa Genteng, Kecamatan Cimanggu, akibat tebing longsor dan km 75+500 yang berada di sekitar hutan pinus Perhutani Cimanggu karena banjir lumpur.

"Saat ini longsoran tanah sudah bisa ditangani dan jalur selatan tersebut dapat dilalui kembali," katanya.

Berdasarkan pantauan ANTARA, longsoran yang terjadi pada km 67 Desa Genteng hingga saat ini masih menyisakan lumpur dengan ketebalan sekitar 3 sentimeter yang menutupi seluruh badan jalan.

Sementara banjir lumpur setinggi mata kaki orang dewasa di km 75+500 sepanjang 200 meter menutupi badan jalan. Kondisi itu memaksa Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Cilacap memberlakukan sistem buka tutup.

Bahkan, sejumlah polisi bersama warga tampak turut membersihkan jalan dari lumpur yang terus mengalir dari atas bukit.

Sementara pada ruas jalan provinsi yang amblas di km 81+900, warga tampak membuat jalan darurat dengan meratakan tanah di sebelah kiri jalan agar bisa dilalui kendaraan meski lebarnya hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.

Dari pantauan di sepanjang jalan provinsi yang berada di perbukitan tersebut, terlihat adanya retakan-retakan pada aspal akibat adanya pergeseran tanah.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009