Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekspor nonmigas 2008 mencapai 107,8 miliar dolar AS atau tumbuh 17,16 persen jika dibandingkan kinerja 2007 dan melampaui target pemerintah sebesar 14,5 persen. "Kalau melampaui target pemerintah untuk ekspor, itu benar. Tapi target 2009 kita lihat saja nanti," kata Deputi Kepala BPS, Ali Rosidi di Jakarta, Senin. Ekspor golongan lemak dan minyak hewan/nabati yang 80 persennya termasuk minyak sawit mentah (CPO) masih menyumbang porsi terbesar terhadap kinerja ekspor nonmigas Indonesia 2008 yaitu 14,46 persen. Ekspor golongan tersebut pada 2007 senilai 10,23 miliar dolar AS dan meningkat menjadi 15,53 miliar dolar AS. Penyumbang kinerja ekspor kedua terbesar adalah bahan bakar mineral yang ekspornya mencakup 9,89 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia. Nilai ekspor bahan bakar mineral Indonesia selama 2007 mencapai 7,12 miliar dolar AS dan naik menjadi 10,67 miliar dolar AS selama 2008. Ekspor mesin/peralatan listrik menyumbang 7,51 persen terhadap kinerja ekspor nonmigas 2008. Ekspornya pada 2007 mencapai 7,52 miliar dolar AS dan naik menjadi 8,09 miliar dolar AS pada 2008. Ekspor karet dan barang dari karet menyumbang 7,04 persen terhadap kinerja ekspor nonmigas 2008. Ekspornya pada 2007 mencapai 6,25 miliar dolar AS dan naik menjadi 7,59 miliar dolar AS pada 2008. Ekspor mesin-mesin/pesawat mekanik mencakup 4,84 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia 2008. Ekspornya pada 2007 mencapai 4,68 miliar dolar AS dan naik menjadi 5,21 miliar dolar AS pada 2008. Kelima jenis kelompok barang tersebut selama Desember 2008 nilai ekspornya mengalami penurunan nilai ekspornya antara 14 juta dolar AS hingga 300an juta dolar AS dibanding November 2008. Lima kelompok barang ekspor lainnya yang masuk dalam 10 penyumbang ekspor terbesar dan kinerjanya masih tumbuh selama 2008 adalah bijih, kerak, dan abu logam (4,04 persen), kertas/karton (3,46 persen), pakaian jadi bukan rajutan (3,15 persen), barang-barang rajutan (2,42 persen), dan perabot, penerangan rumah (1,83 persen). Ekspor bijih, kerak, dan abu logam mengalami kenaikan dari 5,10 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 4,36 miliar dolar pada 2008. Ekspor kertas/karton mengalami kenaikan dari 3,33 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 3,73 miliar dolar AS selama 2008. Ekspor pakaian jadi bukan rajutan naik dari 3,31 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 3,39 miliar dolar AS pada 2008. Ekspor barang-barang rajutan naik dari 2,32 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 2,61 miliar dolar pada 2008. Sedangkan ekspor perabot, penerangan rumah naik dari 1,99 miliar dolar AS pada 2007 menjadi 1,97 miliar dolar AS pada 2008. Selama periode Januari-Desember 2008, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas memberikan kontribusi 58,64 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut meningkat 21,91 persen terhadap periode yang sama tahun 2007. Sementara itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang itu pada Januari-Desember 2008 sebesar 41,36 persen. BPS mencatat total nilai ekspor Indonesia secara kumulatif Januari-Desember 2008 mencapai 136,76 miliar dolar AS atau naik 19,86 persen dibanding kinerja 2007. Ekspor hasil pertanian, industri, pertambangan masing-masing mengalami kenaikan sebesar 34,98 persen, 15,15 persen, 24,62 persen dibandingkan 2007.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009