Sarilamak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan membangun menara pandang di kawasan Jembatan Layang Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota, guna mengurangi aktivitas warga di badan jalan.

"Kita sudah menyelesaikan DED (Detail Engineering Design), sekarang kita sedang mengurus izin dengan BKSDA," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat meninjau lokasi pembangunan menara pandang di Kelok Sembilan, Selasa.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), menurut dia, membantu pengurusan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Kalau ini selesai, Insya Allah akan kita bangun, tahun ini belum, kemungkinan 2021 atau 2022 nanti akan dibangun," kata Gubernur.

"Mudah-mudahan rencana pembangunan ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang kita harapkan," ia menambahkan.

Menara pandang di Kelok Sembilan tingginya dirancang 60 meter. Di menara itu, nantinya pengunjung melihat keindahan kawasan Kelok Sembilan dan berfoto.

"Di situ juga akan dibangun rest area (area rehat) yang dapat dimanfaatkan oleh pengendara nantinya, karena Insya Allah akan dilengkapi dengan tempat ibadah dan kuliner," kata Nasrul.

Ia mengatakan bahwa area tersebut akan mencakup area berjualan untuk para pedagang saat saat ini menjalankan usaha di kawasan Kelok Sembilan.

"Kalau banyak pengunjung yang datang ke menara pandang ini, tentu pedagang yang ada di Kelok Sembilan mau pindah. Tujuan kita salah satunya itu," ujarnya.

Kawasan Jembatan Layang Kelok Sembilan, ia mengatakan, sampai sekarang masih menjadi tempat warga berdagang atau berfoto dan aktivitas tersebut mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Baca juga:
Gubernur Sumbar jelaskan alasan relokasi pedagang Kelok Sembilan
Sumbar akan kembangkan potensi wisata Kelok Sembilan

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020