Dhaka, (ANTARA News) - Amerika Serikat akan mendukung usul Bangladesh untuk membentuk gugus tugas regional Asia selatan guna memerangi terorisme, kata seorang diplomat penting AS mengatakan, Ahad.

Asisten Menlu AS Richard Boucher mengatakan negara Asia selatan perlu bekerja sama lagi dalam memerangi teror segera sesudah serangan teror yang "mengerikan" di ibukota keuangan India, Mumbai, November lalu.

"Ya, saya pikir gagasan baik untuk memiliki dan membentuk gugus tugas Asia selatan guna menanggulangi terorisme," Boucher mengatakan setelah merampungkan perjalanan dua hari ke Bangladesh.

"Negara di kawasan ini ... perlu melangkah ke depan, perlu memikirkan cara bergerak maju dan lebih maju lagi, memikirkan cara kami dapat membantunya jika gagasan tersebut terwujud," katanya.

Pemerintah baru Bangladesh, yang dipimpin oleh Sheikh Hasina, mengusulkan gagasan mengenai gugus tugas Asia selatan untuk mengatasi terorisme itu setelah korban jatuh selama beberapa tahun  di negara itu karena ledakan bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok garis keras.

Namun, pemerintah, yang mulai berkuasa awal bulan lalu, belum mengadakan pembicaraan dengan negara lain Asia selatan mengenai usul itu.

Boucher mengatakan serangan Mumbai memberi semua negara di kawasan itu kesempatan untuk bekerja sama, dan memuji Pakistan karena telah memulai "tindakan tegas" terhadap kelompok teror.

"Ini satu-satunya jalan bagi kita semua untuk merasa aman," ia mengatakan.

Pada Kamis, India secara langsung menuduh badan intelijen militer Pakistan terlibat dalam serangan Mumbai untuk pertama kali, di tengah laporan penyelidikan Islamabad sendiri yang akan memberi kesan bahwa serangan itu direncanakan di Bangladesh.

Menlu India Shivshankar Menon mengatakan penyerang "merencanakan, melatih dan melancarkan serangan mereka dari Pakistan, dan organisatornya adalah langganan dan ciptaan ISI (Inter-Services Intelligence) --badan intelijen militer Pakistan".

Serangan November di ibukota keuangan India tersebut, ketika 10 pria bersenjata membunuh 165 orang dalam 60 jam pengepungan, telah menyebabkan saling menyalahkan yang dengan cepat meningkatkan ketegangan antara dua tetangga bersenjata-nuklir itu.

Sejauh ini India menyalahkan kelompok gerilyawan Kashmir yang bermarkas di Pakistan, Lashkar-e-Taiba, sebagai dalang serangan di Mumbai, dan juga serangan sebelumnya di gedung parlemen India yang menewaskan puluhan orang.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009