"Sikap yang dilakukan Italia sangat melukai negara dan rakyat China. Kami tidak bisa menerima hal seperti itu," kata Jurubicara Kementrian Luar Negeri China Jiang Yu dalam keterangan pers berkala, di Beijing, Selasa.
Hadiah Nobel Perdamaian yang diberikan oleh Dalai Lama telah dilakukan sebagai warga kehormatan di Roma, Italia, Senin.
Menurut Jiang Yu, langkah yang dilakukan oleh Italia tersebut bisa mengganggu hubungan China dan Italia yang selama ini telah berjalan dengan baik dan berharap agar masing-masing negara bisa menghormati kedaulatan negara.
China, katanya, juga mendesak kepada Italia dan negara serta badan internasional untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri China serta menghargai dan menghormati kedaulatan negara.
"Sikap Italia tersebut adalah bentuk campur tangan negara asing terhadap China dan kami amat menyesalkan tindakan tersebut," katanya berkali-kali.
Dia menambahkan pula bahwa Italia agar mau memberikan perhatian lebih serius lagi terhadap keinginan China dan segera mengambil langkah efektif agar bisa merubah dampak negatif dan menjaga stabilitas hubungan kedua negara.
"Italia adalah salah satu negara mitra strategis bagi China di Uni Eropa. Kami berharap agar bentuk campur tangan tidak dilakukan," katanya.
Ditekankan pula bahwa TIbet adalah bagian dari China dan masalah yang terjadi di Tiebt adalah murni urusan dalam negeri China, tanpa ada pihak asing luar yang berhak mencampuri.
Jiang Yu juga mengatakan bahwa Dalai Lama bukanlah tokoh keagamaan tapi dia adalah seseorang yang ingin berupaya memisahkan TIbet dari China.
"Dalai Lama bukan seorang tokoh agama dan dia menggunakan agama untuk mencapai tujuan politiknya," katanya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009