Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN  Erick Thohir menawarkan kerja sama Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada delegasi Bangladesh dalam pertemuan yang berlangsung di Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (28/2).

"Saya berharap di masa depan kita dapat mengadakan kerja sama dengan Bangladesh di sektor-sektor lainnya,” ujar Erick di Jakarta, Jumat.

Menteri BUMN  menawarkan kerja sama dalam hal Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan pekerja di Bangladesh serta pengelolaan Rumah Sakit untuk mengatasi isu kesehatan di negara tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir menerima kunjungan delegasi Bangladesh yang terdiri dari Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan bersama beberapa pejabat Kementerian Perkeretaapian Bangladesh serta Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmar Kabir.

Delegasi Bangladesh tersebut berencana untuk menawarkan kerja sama bilateral antar kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Persero) Budi Noviantoro, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin serta Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri, Ferdy Piay.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir siap mengeksplorasi sinergi dengan para duta besar Republik Indonesia yang ditempatkan di sejumlah negara dalam rangka meraih peluang investasi, ekspor dan mitra kerja sama.

Erick mengatakan bahwa Presiden Jokowi memberikan arahan kepada para dubes di mana fokus kerja para dubes sekarang 70-80 persen berada di sektor ekonomi. Dengan demikian tentu ekspor dan investasi yang menjadi key performance indicator (KPI) para dubes.

Selain itu ekspor Indonesia sekarang misalnya dalam komoditi rotan dan sebagainya bisa menjadi pasar baru bagi negara-negara seperti di Afrika, dan hal-hal seperti lebih dipahami dan dimengerti oleh para dubes sehingga ini bisa disinergikan dengan Kementerian BUMN.

Sinergi dengan para dubes tersebut juga dapat ditujukan untuk mencari mitra. Salah satu perjalanan bersama Presiden Joko Widodo pekan ini ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yakni menandatangani kemitraan baik refinery dengan ADNOC atau dengan beberapa perusahaan lain di sana sehingga selain investasi masuk kemudian membuka lapangan kerja, namun juga perlu menciptakan keahlian.



Baca juga: Erick Thohir: BUMN akan ikut tender 1.050 gerbong kereta Bangladesh
Baca juga: Erick Thohir: Pembangunan pembangkit di Bangladesh dikaji kembali
Baca juga: KBRI promosikan produk kereta api PT INKA di Zimbabwe


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020