Makassar (ANTARA News) - Salah seorang jenazah korban KM Teratai Prima yang karam di perairan Majene, Sulawesi Barat (11/1) ditemukan oleh warga Desa Bababulo, Kecamatan Pambuang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). "Mayat tanpa kepala, kaki dan tangan ini diduga korban KM Teratai Prima yang tenggelam sebulan lalu karena mayat tersebut ditemukan disekitar pesisir pantai Majene lokasi tenggelamnya KM Teratai Prima," ujar Koordinator Disaster Victim Identification AKP dr Mauluddin, di Makassar, Jumat. Menurutnya, mayat tersebut ditemukan oleh warga setempat dengan kondisi yang sudah tidak utuh lagi. Mayat ditemukan Kamis (12/2) sekitar pukul 16.00 WITA. Warga kemudian melaporkannya ke Mapolresta Majene dan mengevakuasinya ke Rumah Sakit (RS) Majene. "Mayat tersebut tiba di RS Bhayangkara, Jumat malam, untuk dilakukan proses identifikasi," ujar dr Mauluddin. Rencananya, para tim dokter forensik tersebut akan melakukan proses identifikasi (post mortem) dengan cara mengambil sampel darah untuk dilakukan tes DNA sebelum mengumpulkan ,ante mortem, (data riwayat hidup) yang dikumpulkan di Samarinda, Kalimantan Timur, Majene, Sulbar dan Parepare, Sulsel. "Rencanaanya Sabtu, akan dilakukan pengumpulan post mortem (data-data mayat) dan mencocokkan dengan ante mortem (data riwayat hidup)," katanya. Dikatakannya, mayat yang ditemukan warga dengan kondisi tidak utuh itu memakai baju kaos putih dan mengenakan celana dalam biru muda dengan merk Altach. Sebelumnya, KM Teratai Prima karam disekitar perairan Majene, Kabupaten Majene, Sulbar, Minggu (11/1) dengan mengangkut penumpang sekitar 269 orang. Dari 269 penumpang sebanyak 172 masuk dalam daftar manifes dan 17 lainnya anak buah kapal (ABK). Pencarian korban KM Teratai Prima yang dilakukan tim Search and Rescue (SAR) gabungan selama 10 hari tersebut berhasil menemukan 44 korban. 35 korban dinyatakan selamat dan 9 lainnya tewas.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009