Washington (ANTARA News) - Beberapa hari setelah perayaan hari ulang tahunnya yang ke-200, Abraham Lincoln tetap mempertahankan peringkatnya sebagai presiden terbaik AS, demikian menurut survei 65 sejarawan yang menempatkan George W. Bush pada urutan ke-36 dari 42 presiden.

Abraham Lincoln yang memerintah dari 1861 hingga 1865, presiden pertama George Washington (1789-1797) dan arsitek Kesepakatan atau Komitmen Baru (New Deal), Franklin D. Roosevelt (1933-1945) menduduki tiga peringkat puncak dari 42 mantan kepala negara, demikian menurut survei saluran kabel C-SPAN, seperti dilaporkan AFP.

John F. Kennedy menduduki posisi keenam, di depan Ronald Reagan (urutan ke-10) dan Bill Clinton, yang melompat ke urutan ke-15 dari 21 dalam survei terakhir pada 2000, ketika Lincoln juga menduduki peringkat pertama.

Dari semua presiden era modern, Bush, yang meninggalkan Gedung Putih pada bulan lalu setelah memerintah selama delapan tahun, menduduki posisi terburuk pada tempat ke-36, hampir 10 tangga di belakang Richard Nixon (urutan ke-27), yang terpaksa mundur dengan rasa malu yang dalam menyusul skandal Watergate.

Bush mencetak angka terendah dalam hubungan internasional, dimana ia mendapat peringkat 41, dan pengelolaan ekonomi, ia menduduki posisi ke-24. Rangking terbaiknya pada urutan ke-24 dalam bidang "keadilan yang sama bagi semua."

Ia mendapat tempat di peringkat ke-25 dalam kepemimpinan di masa krisis, dan untuk visi dan penetapan agendanya.

Reagan menduduki urutan agak baik dalam persuasi publik, dimana ia melompat ke posisi ketiga dari posisi ke-10 secara keseluruhan.

Bill Clinton, yang istrinya, Hillary Rodham Clinton, kini menjadi menlu di bawah Presiden barck Obama, menerima penghargaan dalam persuasi publik, dengan menempati urutan ke-10 dalam kategori itu, naik dari peringkat ke-10 secara keseluruhan.

Jimmy Carter merosot dari peringkat ke-22  menjadi urutan ke-25 secara keseluruhan dan banyak presiden lainnya berpindah posisi.

Berubah-ubahnya persepsi atas para mantan presiden mencerminkan kecemasan yang terasa pada saat ini, kata Edna Medford, pemimpin survei dan salah satu peserta.

"Kekhawatiran kontemporer membentuk pandangan kita atas masa lalu, misalnya dalam kebijakan luar negeri, pengelolaan ekonomi dan hak azasi manusia," kata Edna dalam pernyataannya.

Presiden James Buchanan, Andrew Johnson, Franklin Pierce dan William Henry Harrison secara keseluruhan menempati peringkat terburuk. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009