"Sejak foto itu tersebar luas, pasar Black Berry tipe Bold di Bali terus melonjak. Di tempat kami saja dalam sebulan terakhir terjual sampai 130 unit," kata Bintang Oka, supervisor-sales corporate Rajawali Celluler Denpasar, Bali, Selasa di Denpasar.
Dalam sebuah acara presentasi Black Berry (BB), disebutkan bahwa peminat telepon seluler yang sedang digandrungi di berbagai negara tersebut, untuk pasar di Bali diminati tidak hanya oleh kalangan atas, tetapi juga level menengah hingga para pelajar dan mahasiswa.
"Kami juga sempat heran, meskipun harganya masih cukup mahal, lebih dari Rp7 juta, peminatnya tiba-tiba melonjak. Terutama sejak foto Presiden Obama memegang BB tersebar luas," kata Bintang yang didampingi Corporate Communication Telkomsel Regional Bali-Nusra, Hari Purwanto.
Lonjakan penjualan BB untuk berbagai tipe dan seri, katanya, juga terjadi di berbagai toko dan pusat penjualan telepon seluler di Denpasar, kawasan wisata Kuta dan kota kabupaten lainnya di Pulau Dewata.
"Kami sampai kewalahan memenuhi permintaan perorangan maupun kelompok yang terus melonjak. Belum lagi harus menyediakan waktu untuk presentasi dan cara pengoperasiannya," katanya.
Tanpa menyebutkan data pembukaan akses Push Email bagi produk BB, Hari Purwanto juga mengakui, bahwa peminat BB yang menggunakan akses internet dari perusahaan di Bali terus melonjak, terutama dalam sebulan terakhir.
"Era baru telepon seluler berbasis teknologi internet Push Email tampaknya benar-benar sedang `booming`. Kalangan eksekutif, pelajar dan mahasiswa, hingga ibu-ibu rumah tangga, gandrung menggunakan BB. Kami menyikapinya dengan menawarkan berbagai kemudahan," ucapnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009