Denpasar (ANTARA News) - Lebih dari 150 perwakilan lembaga donor, LSM internasional, dan lembaga penelitian dari lebih 50 negar bersatu-padu dalam satu inisiatif baru menolong komunitas-komunitas miskin di dunia dalam upaya mereka menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dunia.

Siaran pers yang diterima ANTARA di Denpasar, Rabu malam, menyatakan, Inisiatif Global Bagi Adaptasi Berbasis Komunitas Terhadap Perubahan Iklim yang dilahirkan pada Konferensi Internasional Adaptasi Berbasis Komunitas, di Dhaka, Bangladesh, menyatakan, berbagai organisasi terlibat dalam proses itu.

Organisasi internasional itu menyerukan untuk lebih mempromosikan penyesuaian di tingkat komunitas sebagai satu tanggapan mendesak terhadap ancaman perubahan iklim. Mereka juga menyerukan untuk secepatnya membuat satu pendekatan terbaik dalam hal perubahan iklim ini.

Secara khusus, mereka juga mendukung pembuatan landasan maya berbasis internet yang bisa diakses di http://community.eldis.org/cbax/, dan sejumlah konferensi internasional yang memungkinkan para ahli membagi pengetahuan tentang ini. Pengetahuaan itu meliputi apa langkah yang paling tepat diterapkan dan bagaimana strategi adaptasi di satu bagian dunia bisa diterapkan di belahan lain dunia dalam berbagai skalanya.

"Perubahan iklim ini telah menjadi masalah serius yang mempengaruhi kehidupan manusia di komunitas miskin di seluruh dunia," kata ahli di Institut Internasional Bagi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Dr Sallemul Haq.

Karena itu, menurut dia, masyarakat miskin di seluruh dunia harus bisa melakukan sejumlah perubahan dalam cara mereka menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim dunia. Industri yang mencemari lingkungan hidup mereka harus turut bertanggung jawab dan menolong mereka agar bisa menyesuaikan diri melalui penyediaan kompensasi, di antaranya pendanan, teknologi, dan penyediaan ahli di bidang itu.

Penyesuaian diri itu bisa beragam macam, mulai dari mengubah tanaman pangan yang lebih tahan genangan air, membangun jejaring pertahanan banjir, dan menyiapkan sistem peringatan dini terhadap angin siklon.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009