Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI menyambut baik munculnya Dedy Mizwar yang juga pemeran "Nagabonar" sebagai bakal calon presiden (Capres), walaupun masih akan mencermati korelasi antara popularitas dengan dukungan publik dalam politik.

Ketua FKB DPR RI Effendy Choirie kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis menyatakan, publik tidak meragukan popularitas Dedy Mizwar dan di era pemilihan secara langsung oleh rakyat, popularitas akan ikut menentukan.

Gus Choi, sapaan Effendy Choirie mengatakan, popularitas Deddy Mizwar sebagai pemeran "Nagabonar" tidak diragukan, namun dunia politik berbeda dengan dunia film. Untuk bsia lolos sebaai capres, dedy mizwar harus berjuang melalui partai.

Partai politik yang menjadi kendaraan bagi dedy Mizwar harus memperoleh minimal 20 persen suara sah secara nasional atau 25 pesren kursi parlemen. Jika tidak dapat perolehan suara sinifikan, memang bisa koalisi dengan Parpol lain.

Dengan persyarata itu, Dedy Mizwar tidak akan mudah lolos sebagai Capres. Popularitas sebagai artis, belum tentu berbading lurus dengan popularitasnya sebagai Capres yang akan dipilih oleh rakyat. Karena itu, tidak mudah bagi Deddy Mizwar untuk bisa memenuhi persyaratan itu.

"Sebagai Capres tentu saja harus memenuhi syarat minimal 20 persen suara atau 25 kursi parlemen. Kalau masalah itu, saya masih pesimis Deddy Mizwar bisa memenuhi," katanya.

Meski demikian, PKB menyambut baik pencalonan Deddy Mizwar. Namun PKB belum memastikan akan memebri dukungan kepada Dedy Mizwar, walaupun nama dedy Mizwar dianggap sebagai calon alternatif.

Gus choi yang juga Ketua DPP PKB menegaskan, siapa saja termasuk artis berhak menjadi Capres. Banyak contohnya di luar negeri termasuk Amerika Serikat seperti Arnold Schwarzenegger, Ronald Reagan dan lain-lain.

"Silakan saja maju sebagai capres, cawapres dan pimpinan daerah melalui Pilkada. Yang penting berkualitas, bermoral dan bertanggungjawab serta mampu memimpin dan memajukan bangsa," kata Gus Choi.

Meskipun kepastian berkoalisi masih akan ditentukan setelah Pemilu legislatif 9 April 2009, tetapi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai meminang dan memberi sinyal dukungan kepada beberapa calon presiden (Capres), termasuk Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar usai diskusi "Efektivitas Stimulus Fiskal dan Dampaknya bagi Pembangunan Pedesaan" di Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis meungkapkan, selain memberi sinyal dukungan kepada yudhoyono, PKB juga memprtimbangkan ukungan kepada Jusuf Kalla, Sri Sltan Hamengkubuwono X dan aktor Dedy Mizwar.

Namun Muhaimin menyatakan, PKB kemungkinan tidak akan berkoalisi dengan PDIP untuk mendukung Megawati Soekarnoputri sebagai Capres. Jika perolehan suara PKB pada pemilu legislatif signifikan, PKB akan mencalonkan kader sendiri.

Dia mengakui, jika suara signifikan untuk mengajukan calon presiden, maka kader PKB yang paling berpeluang untuk diajukan adalah Muhaimin.

"SBY, Sultan, Deddy Mizwar, JK dan saya sendiri. Kalau Wiranto, kita sudah pernah `nyoba` di Pemilu 2004 (waktu itu) dipasangkan dengan Solahuddin Wahid tapi kalah," katanya.

Menurut Muhaimin, pinangan terhadap Dedy Mizwar yang dikenal tokoh Nagabonar 1 dan 2 dalam bursa bakal Capres alternatif PKB karena dianggap memiliki popularitas cukup besar di mata publik. "Saya rasa, keempat sosok itu yang memang memiliki peluang untuk dimajukan sebagai calon presiden. Untuk yang lainnya, saya rasa tipis peluangnya untuk memenangkan pertarungan," kata Wakil Ketua DPR RI itu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009