Dalam beberapa tahun terakhir Pakistan terus diguncang gelombang pemboman yang kebanyakan dilancarkan oleh kelompok-kelompok militan dari Taliban sampai Alqaeda yang semuanya menentang kedekatan hubungan pemerintah Pakistan dengan Amerika Serikat.
"Sebuah mobil berwarna putih dipakir di jalan, kemudian minibus polisi melewatinya, lalu meledak," kata seorang perwira polisi yang menyebutkan namanya dengan Granullah.
Perwira polisi lainnya mengatakan ledakan ini kemungkinan merupakan serangan bom bunuh diri.
Kebnayakan dari serangan bom di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir ditujukan ke pasukan keamanan di Pakistan barat daya, meskpiun kaum militan juga menyerang para politisi dan target yang berhubungan dengan kepentingan Barat.
Selasa lalu, orang-orang bersenjata menyerang tim kriket Srilangka di kota barat laut Pakistan, Lahore, dengan menewaskan tujuh orang Pakistan dan melukai enam pemain kriket Srilangka dan dua ofisial tim.
Pakistan yang memiliki senjata nuklir ini juga tengah berjuang dengan perekonomian yang tergantung pada bantuan pinjaman Dana Moneter Internasional, dimana pemerintahan sipil yang baru berumur setahun terlibat konfrontasi dengan lawan politik utamanya.
Masalah-masalah seperti itu meningkatkan kekhawatiran pada prospek nasional negara itu yang ditakutkan beberapa analis akan menjadi negara gagal. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009