Jakarta (ANTARA News) - Target pertumbuhan ekonomi empat persen tahun 2009 terancam tidak tercapai akibat pendanaan sektor riil tersendat.

"Kalau mereka (pihak perbankan-Red) tetap hati-hati, padahal sektor riil butuh dukungan, pertumbuhan empat persen sulit tercapai," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di Jakarta, Sabtu.

Hidayat mengatakan penurunan BI Rate dilakukan Bank Indonesia apabila inflasi di dalam negeri terkendali.  

Namun penurunan BI Rate dari 8,25 persen menjadi 7,75 persen menjadi tidak optimal apabila suku bunga perbankan juga tidak menyesuaikan.

Menurut Hidayat, Bank Indonesia harus turun tangan meminta perbankan untuk mau menurunkan suku bunganya.

"Saya mungkin akan berinisiatif agar BI mau bicara. Kalau mereka tetap hati-hati tentu itu tidak mendukung sektor riil," ujar Hidayat.

Padahal sektor riil sangat membutuhkan dukungan modal guna mampu mendongkrak pertumbuhan hingga empat persen.

Saat ditanya relevan kah target pertumbuhan ekonomi empat persen yang ditetapkan pemerintah dalam kondisi krisis ini, ia mengatakan, cukup berat.  

Pasalnya Singapura saja memperkirakan pertumbuhan ekonominya minus 10 persen pada 2009. "Kalau kita bisa empat persen itu sudah bagus".(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009