Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan wartawan korban bencana alam gempa bumi dan tsunami Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) menerima rumah bantuan setelah diundi secara langsung di sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Aceh.

Ketua PWI Aceh HA Dahlan TH di Banda Aceh, Minggu, mengatakan, penyerahan rumah bantuan kepada wartawan korban tsunami itu dilakukan melalui penarikan nomor yang disaksikan mantan ketua PWI Aceh H Sjamsul Kahar serta penerima manfaat.

Pernyataan itu disampaikannya setelah selesai dilakukan penyerahan rumah yang dibangun di atas tanah seluas 11.000 Ha di desa Lam Ara Engkit Kecamatan Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Pembagian rumah tersebut ditandai penyerahan kunci secara simbolis setelah diundi.

Tiga wartawan yang menerima kunci secara simbolis usai menarik nomor rumah adalah mantan ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Muhammad Hamzah, Imran Johni dari harian Rakyat Aceh dan istri almarhum wartawan harian Serambi Indonesia terbitan Banda Aceh.

Jumlah rumah bantuan kepada wartawan korban bencana tsunami yang meluluhlantakkan ratusan ribu bangunan dan lebih 200 ribu warga meninggal dunia, 26 Desember 2004 itu sebanyak 59 unit dibangun atas bantuan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR)B NAD-Nias.

"Ramah bantuan yang kita bagi itu kepada semua jurnalis korban bencana alam tsunami. Jadi, bukan hanya wartawan anggota PWI tapi juga teman-teman yang tergabung dalam organisasi wartawan lainnya. Ini rumah bantuan bagi semua wartawan korban tsunami," kata Dahlan TH.

Pembangunan rumah itu sendiri dilakukan atas bantuan PWI Cabang seluruh
Indonesia dan masyarakat pers berupa dana yang dikumpulkan pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Pekanbaru 9 Februari 2005. Sumbangan tersebut digunakan bagi pengadaan lahan.

"Bantuan pengadaan lahan murni bantuan pengurus PWI dan masyarakat pers Indonesia, sedangkan pembangunan rumah atas dukungan penuh BRR NAD-Nias. Jadi, semua ini murni bantuan kepada wartawan dan kami menyampaikan terima kasih," katanya.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009