Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rama Pratama menyatakan bersedia memberikan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait atas tuduhan yang dilontarkan tersangka kasus suap pembangunan dermaga di kawasan Indonesia timur, Abdul Hadi Djamal. Siaran pers DPP PKS yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, menyebutkan, sebagai bagian dari korps yang menginginkan terwujudnya DPR bersih, Rama Pratama bersedia bekerjasama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ataupun Badan Kehormatan DPR untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut. Sebagai langkah awal, Rama yang juga anggota Komisi XI DPR RI itu telah memberikan klarifikasi ke Fraksi PKS DPR RI maupun DPP PKS, dan partai memberikan dukungan penuh terhadapnya. Sebelumnya, Abdul Hadi Djamal yang juga anggota Fraksi PAN DPR RI menuding Rama Pratama ikut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga dan pelabuhan di kawasan Indonesia timur. Abdul Hadi menyebut nama Rama Pratama dengan alasan selama ini PKS mengklaim sebagai partai yang bersih. Rama Pratama menyayangkan pernyataan Hadi Djamal dan menilai hal itu terkait dengan persaingan partai politik dalam masa kampanye terbuka Pemilu 2009, melalui tuduhan-tuduhan yang tersembunyi (insinuatif). Rama yang sejak awal oleh fraksi ditugaskan di Panitia Anggaran DPR menyatakan tidak pernah mengetahui, apalagi menghadiri, pertemuan di Hotel Ritz Carlton seperti dikatakan tersangka Abdul Hadi Djamal. Ia menyebutkan, soal anggaran dana stimulus dibahas oleh seluruh anggota Panitia Anggaran yang berasal dari seluruh fraksi di DPR. Kenaikan dana stimulus dibahas dan disepakati bersamaan dengan kenaikan atau pencoretan program yang diajukan oleh pemerintah. Rama mengaku tidak secara detil mengetahui anggaran per program dari dana stimulus tersebut, apalagi soal pembangunan dermaga yang tidak ada kaitannya dengan tugasnya di Komisi XI DPR. Ia menegaskan, PKS juga akan mempertimbangkan langkah hukum atas lontaran tersangka Abdul Hadi Djamal yang bernuansa insinuatif itu. Rama meminta seluruh pihak untuk menaati proses hukum yang berlangsung dan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, apalagi sekadar untuk menjatuhkan peserta pemilu lain. Ia mengungkapkan, hingga saat ini KPK belum mengeluarkan pernyataan tentang keterlibatan pihak-pihak di luar tiga orang yang ditangkap tangan. Secara pribadi, meski merasa terganggu dengan pemberitaan ini, namun Rama menyatakan tidak terpengaruh dalam upayanya untuk memenangkan PKS di daerah pemilihannya di Jakarta Timur. Rama yakin masyarakat sudah cukup dewasa untuk segera mendapatkan pemberitaan yang benar dan rasional.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009