Makassar (ANTARA News) - Pengurus Partai Damai Sejahtera (PDS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyatakan, hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menempatkan Demokrat sebagai partai paling dikenal di Makassar, sangat meragukan.

Ketua DPC PDS Kota Makassar, Nelson Kamisi mengatakan di Makassar, Rabu, Kota Makassar adalah salah satu daerah basis PDS. Sehingga menurutnya tidak mungkin hanya Partai Demokrat yang memonopoli opini sebagai partai paling dikenal.

"Makassar adalah basis PDS, kami meragukan hasil survei itu. Kita juga harus melihat siapa yang melakukan survei itu," katanya.

Dia mengatakan, hasil survei JSI itu tidak akan mempengaruhi kepercayaan diri pengurus PDS, dan menganggapnya sebagai upaya pencederaan opini tanpa nilai-nilai kebenaran yang pasti.

Kendati begitu, Nelson menambahkan, pihaknya akan menjadikan hasil survei tersebut menjadi cambuk pendorong meningkatkan popularitas PDS. Sebab masih ada waktu untuk melakukan itu hingga Pemilu 9 April.

Sementara itu, terkait dengan kampanye terbuka PDS yang akan diselenggarakan pada hari Jumat (3/4) di Lapangan Bitoa Antang, Makassar, Nelson mengatakan, target massa yang ingin dicapai yakni lima ribu orang.

"Kita lapor ke pihak terkait lima ribu orang, tapi kami memperkirakan sekitar 10 ribu orang yang akan datang," ujarnya.

Menurut Nelson, pihaknya tidak menghadirkan artis maupun paduan suara gereja, sebab PDS tidak ingin mencampuradukkan antara urusan politik dengan selebriti serta keagamaan.

Dia juga mengatakan bahwa kader PDS tidak akan menggelar konvoi setelah orasi politik. Sehingga hal tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi parpol lain maupun untuk bangsa untuk selalu menjaga ketertiban.

Dia juga menyesalkan adanya sejumlah partai yang memindahkan lokasi kampanye sebab hal itu bisa menyebabkan kekacauan.

"Kami tidak memindahkan lokasi seperti yang partai lain lakukan dengan seenaknya. Mudah-mudahan apa yang PDS lakukan bisa dicontoh," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009