Partai "incumbent" alias yang masih berkuasa tersebut, bahkan mampu meraih kemenangan di beberapa TPS, Kecamatan maupun Kabupaten/Kota yang selama ini dikenal sebagai basisinya PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
Seperti yang terjadi di Istana Gebang, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sanan Wetan, Kecamatan Sanan Wetan, Kabupaten Blitar, Jatim, yang merupakan rumah keluarga proklamator Ir Soekarno (Bung Karno), PD mampu "pecundangi" PDIP.
Hasil penghitungan suara di dua tempat pemungutan suara (TPS) yang tak jauh dari Istana Gebang, menunjukkan partai yang mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi presiden tersebut, justru unggul.
Di TPS 14, yang berada di kompleks sekitar Istana Gebang, PD mampu unggul dengan perolehan hingga 88 suara untuk DPR RI, lalu PDIP dengan 55 suara, Golkar 19 suara, dan Hanura 11 suara, sedang suara Gerindra "tak terlihat".
Sementara di DPRD tingkat I, Partai Demokrat mampu unggul hingga 65 suara, PDIP 58 suara, Golkar 19 suara, dan Hanura 12 suara. Namun PDIP unggul di DPRD tingkat II, karena Partai Demokrat meraih 48 suara, sedangkan PDIP 50 suara, kemudian Golkar 21 suara dan Hanura 20 suara.
Wakil Ketua KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) TPS 14, Warso, mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat di TPS 14 cukup tinggi. Hal itu dilihat dari jumlah suara yang sah mencapai 170 lembar dari keseluruhan 231 lembar surat suara.
"Yang lain tentunya tidak sah, karena tidak ada centangan, sengaja dirusak, dan banyak yang dicoret," katanya mengungkapkan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009