Bangui (ANTARA News) - Lebih dari 20 orang tewas pada Ahad akibat petani dan pedagang terlibat perkelahian guna memperebutkan lembu di satu pasar hewan di dekat ibukota Republik Afrika Tengah, kata seorang pejabat rumah sakit.

Pertikaian itu berpusat pada kepemilikan lembu yang dicuri oleh beberapa perampok di jalan raya lebih dari satu pekan sebelumnya tapi belakangan diperoleh kembali dari para penjahat dan dibawa ke pasar tepat di luar kota Bangui.

"Dua-puluh mayat telah dibawa ke kamar mayat. Ini baru jumlah korban sementara karena korban cedera masih berdatangan," kata Joel Nganafei, pejabat di rumah sakit umum Bangui seperti dilaporkan Reuters.

Republik Afrika Tengah adalah salah satu negara paling miskin di dunia kendati memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Negara tersebut selama bertahun-tahun telah menghadapi konflik sesama warganya dan penjahat.

Fernand Koumanda, pemimpin perhimpunan peternak sapi, mengatakan bentrokan tersebut berawal ketika beberapa pedagang di pasar itu mengaku bahwa mereka adalah pemilik 56 dari 174 hewan yang mulanya dicuri, sehingga membuat marah peternak lembu.

"Saya baru saja datang dari ibukota. Mayat dan korban cedera yang saya lihat mengerikan. Kepala pecah, tenggorokan robek, mayat yang tertancap panah, sementara mayat lain dipenuhi luban peluru. Saya tak pernah melihat yang seperti ini dalam hidup saya," kata Bernadette Sayo, Menteri Urusan Sosial.

Menteri Kesehatan Andre Nalke Dorogo memohon melalui radio nasional agar dokter dan petugas kesehatan pergi ke rumah sakit sesegera mungkin guna berusaha menyelamatkan nyawa.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009