Gaza (ANTARA News/Reuters) - Sebuah kapal nelayan Palestina tak berawak yang membawa bom meledak di lepas pantai Jalur Gaza, Senin, dalam insiden yang tampaknya usaha serangan terhadap patroli angkatan laut Israel, kata pemimpin militer Israel.

Tidak ada yang terluka dalam ledakan itu, yang kata orang Palestina bisa didengar dalam jarak beberapa mil.

Beberapa nelayan di wilayah pesisir yang dikuasai Hamas itu mengatakan, kapal Israel melepaskan tembakan ke arah kapal Palestina yang sedang mendekat itu, yang menimbulkan ledakan besar.

Namun, militer Israel menyatakan, mereka tidak menembaki kapal nelayan itu, yang meledak sekitar 600 meter dari patroli angkatan laut Israel.

"Kami yakin ini usaha serangan," kata pemimpin angkatan bersenjata Israel Letjen Gabi Ashkenazi.

Ia mengatakan, awak kapal angkatan laut Israel selamat tanpa cedera karena mereka mengikuti peraturan dan tidak mendekati kapal yang mencurigakan.

Belum ada kelompok Palestina yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.

Meski Israel dan Hamas telah mengumumkan gencatan senjata secara terpisah pada Januari yang mengakhiri ofensif besar-besaran di Gaza, kekerasan masih berlangsung secara sporadis antara Israel dan Palestina.

Lebih dari 120 roket ditembakkan dari jalur pesisir Palestina itu sejak gencatan senjata diberlakukan pada 18 Januari setelah ofensif tiga pekan Israel.

Pasukan Israel biasanya membalas penembakan roket Palestina dengan serangan-serangan udara terhadap terowongan-terowongan penyelundup di perbatasan Gaza-Mesir.

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari dan sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan yang ditengahi Mesir berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300, termasuk lebih dari 400 anak, dan 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember.

Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Pasukan Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat ofensif 22 hari. Mereka menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu pada 21 Januari.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009