Timika (ANTARA News) - Jenazah pilot Mimika Air yang berkebangsaan Myanmar, Nay Linn Aung, dan co-pilot Makmur Susilo, Selasa tiba di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, setelah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat di Gunung Gargaji, Puncak Jaya.

Jenazah pilot dan co-pilot Mimika Air itu tiba di Timika pukul 11.30 WIT diangkut dengan pesawat berbadan kecil Trigana Air dan mendarat di Bandara Internasional Moses Kilangin.

Pesawat kemudian merapat ke hangar milik PT Freeport Indonesia dan dijemput dengan dua ambulance milik RSUD Timika.

Jenazah Nay Linn Aung dan Makmus Susilo diturunkan secara perlahan-lahan lalu dibawa ke dalam mobil ambulance.

Lima belas menit kemudian, mobil jenazah meninggalkan Bandara Moses Kilangin menuju Kantor Mimika Air. Jenazah keduanya sementara disemayamkan di kantor maskapai tempat kedua bekerja sebelum diberangkatkan ke Jakarta siang ini.

Menurut rencana dua jenazah ini diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat cartarean Avia Star sekitar Pkl.14.00 WIT.

Ikut menjemput dua jenazah tersebut, Kapolres Mimika, AKBP Godhelp Mansnembra dan Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Timika, Letkol (Pnb) Easter Haryanto dan sejumlah pejabat Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika serta instansi pemerintah lainnya.

Pesawat Mimika Air milik Pemkab Mimika jatuh di wilayah Distrik Ilaga dan diduga menabrak Gunung Gargaji pada Jumat (17/4) dan berhasil dievakuasi ke Ilaga pada Senin (20/4) oleh Tim SAR Kabupaten Mimika dan Tim Bantuan Eemergency dari PTFI.

Freeport Indonesia memperbantukan dua unit helikopter "Airfast" untuk mengevakuasi jenazah korban.

Penumpang pesawat yang ikut menjadi korban kecelakaan pesawat Mimika Air itu adalah Marten Jitmau, Pdt Melkias Kiwak, Welem Mayauw, Lasarus Wonda, Ruben Murib, Emina Murib bersama anaknya yang masih bayi, Herman Sanafin dan Irwan Patabang.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009