Kualitas pemain Persipura sebagai pemuncak kelasmen dibuktikan dengan gol cepat pada menit ke-2 babak pertama melalui Alberto Gonsalves setelah memanfaatkan bola muntah yang gagal ditangkap kiper Persijap Danang Wihatmoko.
Selang enam menit kemudian, tim Persijap yang berjuluk Laskar Kalinyamat berhasil menyamakan kedudukan melalui pemain mungilnya, Ilham Hasan, skor 1-1.
Proses terciptanya gol hampir mirip dengan proses terjadinya gol dari tim tamu, bola muntah hasil tendangan bebas Amarildo Souza yang mengarah tepat ke gawang gagal ditangkap kiper Persipura Jaya Pura Jendry Pitoy, sehingga bola muntah langsung disambar Ilham Hasan untuk mengoyak jala lawan.
Awal terjadinya kepincangan permainan tim Persijap muncul pada menit ke-19, setelah Sofyan Morhan diusir waasit asal Jakarta Yandri karena melakukan pelanggaran secara sengaja terhadap Ernest Jeremiah.
Pelanggaran tersebut terjadi ketika Sofyan Morhan berusaha membalas Ernes yang terlebih dahulu secara sengaja melanggarnya, namun wasit mengetahuinya sehingga harus mengeluarkan kartu merah pertama.
Sejak saat itu, pemain Persijap mulai kedodoran meladeni permainan lawan yang terlihat lebih berkualitas secara teknik dan strategi. Bahkan, tim tamu lebih disiplin dalam menjaga pergerakan lawan.
Meski bermain dengan sepuluh pemain, Persijap tetap berupaya menekan, namun tangguhnya benteng pertahanan tim Persipura yang dimotori Ricardo Salampessy membuat tim tuan rumah kesulitan menciptakan peluang.
Terlalu asyik menyerang, Persijap harus kebobolan untuk kedua kalinya pada menit ke-22 melalui Ernest Jeremiah setelah memanfaatkan umpan lambung dari sisi kiri pertahanan Persijap, skor 1-2.
Hujan deras yang mengguyur sejak pertengahan babak pertama membuat perjuangan tim Laskar Kalinyamat semakin berat, karena harus bermain dengan sepuluh pemain.
Untuk menambah daya dobrak lini depan, Pelatih Persijap Junaidi mencoba memasukkan Johan Juansyah menggantikan Yogi Alfian pada menit ke-31.
Namun, hingga babak pertama usai, kedudukan kedua kesebelasan masih tetap 1-2, untuk kemenangan tim tamu.
Memasuki babak kedua, kubu Persijap mencoba mengambil inisiatif serangan, namun kalah dalam jumlah pemain serta disiplin dalam menjaga setiap pergerakan lawan membuat tim tamu Persipura mudah mematahkan setiap serangan yang akan dibangun.
Persipura justru berhasil menambah keunggulan pada menit ke-47 melalui serangan balik cepat, Alberto Gonsalves berhasil menaklukkan kiper Persijap Danang Wihatmoko untuk kedua kalinya, skor 1-3 untuk keunggulan Persipura.
Pada menit ke-53, Persipura hampir menambah keunggulan jika tendangan Ernest yang berhadapan dengan kiper Persijap tidak melenceng ke sisi kiri gawang.
Persipura kembali menunjukkan kelasnya, setelah Boas Saloza berhasil menbobol gawang Persijap untuk menambah skor menjadi 1-4 setelah memanfaatkan serangan balik yang cepat.
Peluang Persijap mendapatkan dua kali peluang, pada menit ke-69 melalui Enjang Rohiman dan menit ke-72 melalui Pablo Francis, namun penampilan gemilang Jendry Pitoy berhasil menyelamatkan gawanya dari kebobolan.
Perjuangan keras anak asuh Juanidi akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-90, melalui skema serangan yang diawali dari sisi kanan pertahanan lawan Enjang Rohiman berhasil membobol gawang Persipura yang dikawal oleh Jendry Pitoy, skor 2-4 untuk kemenangan Persipura.
Hingga peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, skora akhir tetap 2-4 untuk kemenangan Persipura Jaya Pura.
Pada pertandingan tersebut, wasit asal Jakarta Yandri mengeluarkan satu kartu kuning untuk pemain Persipura dan satu kartu merah untuk pemain Persijap.
Menanggapi kekalahan 2-4, Asisten Pelatih Persijap Darmo Widodo mengakui, keluarnya Sofyan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan tim.
Selain itu, kata dia, tidak adanya dukungan penonton juga turut berpengaruh terhadap motivasi pemain.
Ia juga mengakui, perbedaan posisi Persipura sebagai pemuncak kelasmen, sedangkan Persijap berada di papan tengah juga sangat mempengaruhi hasil pertandingan malam ini.
Kubu Persipura Jaya Pura melalui pelatihnya, Jacksen F Tiago mengatakan, kunci kesuksesannya tidak hanya didukung oleh penampilan anak asuhnya yang menawan, namun berkurangnya satu pemain dari kubu Persijap juga turut berpengaruh.
"Tanpa ada dukungan penonton dari tuan rumah juga mendukung kami memperoleh hasil yang maksimal, karena penonton juga mampu mempengaruhi motivasi pemain," tukasnya.
Meski menang telak, dia mengaku, anak asuhnya masih memiliki kelemahan, yakni sikap individual yang ditunjukkan selama babak pertama. "Beruntung bisa diperbaiki pada babak kedua, sehingga mendapatkan hasil maksimal," ujarnya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009