Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan China pada akhir bulan ini dijadwalkan akan melakukan perundingan membahas penyelesaian masalah yang terjadi antara Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Xi`an Aircraft Industry Co Ltd (XAC) di Beijing.

"Segala persiapan sedang dilakukan oleh tim dari kedua negara dan diharapkan pada akhir bulan ini bisa melakukan perundingan," kata Atase Perdagangan (Atdag) RI Beijing Imbang Listiyadi di Beijing, Rabu.

Menurutnya, pemerintah Indonesia telah mengirim surat resmi ke dubes China di Jakarta mengenai rencana kunjungan tim Indonesia yang akan datang ke Beijing dan bertemu dengan sejumlah pejabat dari China.

Kunjungan tim dari Indonesia tersebut merupakan kunjungan balasan tim dari China yang pada pertengahan April 2009 datang ke Jakarta untuk tujuan sama.

Dikatakan, tim dari Indonesia yang antara lain terdiri utusan dari Depdag, Depkeu, Dephub dan MNA selama di China akan bertemu dengan tim dari Kementrian Perdagangan China (MOFCOM) dan departemen lain yang khusus telah dibentuk untuk mempercepat penyelesaian kasus tersebut.

Kunjungan itu dinilai sangat penting dan strategis dalam upaya kebersamaan kedua negara untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Diharapkan kunjungan tim dari Indonesia nanti bisa segera menyelesaikan masalah yang kedua perusahaan penerbangan tersebut," kata Imbang.

Proses upaya penyelesaian masalah antara kedua maskapai penerbangan itu juga telah dilakukan ketika Dubes RI untuk China Sudrajat pada 6 April mengunjungi perusahaan penerbangan China di Xi`an, provinsi Shaanxi itu dan bertemu dengan para petinggi untuk membahas dan membicarakan berbagai agenda.

"Pembicaraan saat itu berlangsung sangat positif dan pihak China juga menginginkan agar masalah ini bisa segera diselesaikan yang saling menguntungkan kedua negara," kata dubes saat itu

Dikatakan Imbang kunjungan dirinya ke Xi`an dan tim China ke Indonesia dalam upaya menindaklanjuti hasil pertemuan antara Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati yang pada 19 Maret 2009 melakukan pertemuan dengan Wakil PM China Li Keqiang, yang antara lain membicarakan solusi masalah MNA dengan XAC.

Hubungan ekonomi kedua negara sempat "memanas" sehubungan dengan adanya kisruh pengadaan 15 pesawat buatan XAC seharga 15 juta dolar AS atau Rp180 miliar.

Pesawat ini direncanakan melayani rute Indonesia Timur dengan cara sewa. Dua dari 15 pesawat yang dipesan telah didatangkan, namun belakangan Merpati mengurangi jumlah pesanan karena harga jualnya dinilai terlalu mahal.

Perusahaan China itu menolak permintaan Merpati karena sudah terikat kontrak. Buntutnya, XAC menggugat perusahaan pelat merah itu sebesar Rp1 triliun. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009