Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Malaysia minati impor sapi Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 5.000 ekor tahun ini, dan hal ini disampaikan langsung Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Tun Abdul Razak saat berkunjung ke Makassar.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Sulsel, Arifin Daud, di Makassar, Rabu, ketertarikan pemerintah Malaysia untuk mengimpor sapi dari Sulsel sudah disampaikan sejak tahun 2006 melalui Kementerian Pertanian negara jiran itu.

Dia menargetkan, ekspor sapi Sulsel ke Malaysia sudah dapat direalisasikan tahun ini. Namun, rencana impor sapi sebanyak 800 ribu ekor selama lima tahun tersebut gagal dilakukan karena adanya larangan ekspor sapi betina.

"Kami berencana melakukan pertemuan lanjutan pada Juni mendatang, pertemuan itu akan merealisasikan kerja sama antara pemerintah provinsi Sulsel dan pemerintah Malaysia," ungkapnya.

Meski demikian, sapi yang dapat diekspor hanya sapi jantan. Dikhawatirkan ekspor sapi betina akan berdampak pada terganggunya populasi sapi di Sulsel.

Arifin Daud menambahkan, berdasarkan data di Dinas Peternakan Sulsel jumlah populasi sapi hingga April 2009 telah mencapai sekitar 704 ribu ekor sapi yang terdapat pada 18 kabupaten yang merupakan sentra pengembangan sapi.

Sejauh ini, Dinas Peternakan Sulsel juga dilaporkan telah melakukan penjualan sapi ke sejumlah provinsi lainnya di kawasan timur Indonesia (KTI) seperti Kalimantan, Maluku, Papua, Gorontalo, dan Sulawesi Utara.

Untuk mempercepat populasi sapi di Sulsel, pemerintah provinsi juga telah menetapkan sekitar 20 kabupaten untuk pelaksanaan program inseminasi sapi buatan secara reguler.

Selain itu, pemerintah provinsi juga telah memperoleh bantuan sapi jantan dari pemerintah pusat sebanyak 100 ekor. Target gerakan optimalisasi 1 juta ekor sapi diharapkan mampu tercapai hingga tahun 2013 mendatang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009