London (ANTARA News/AFP) - Euro jatuh di bawah 1,40 dolar pada Selasa waktu setempat, setelah keluar data resesi terbaru dari kekuatan utama zona euro Jerman, kata para dealer, meskipun ada berita ekonomi lebih cerah dari Amerika Serikat yang membantu mencegah penurunan.

Produk domestik bruto (PDB) Jerman merosot 3,8 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan tiga bulan terakhir 2008, kata kantor statistik Destatis, mengkonfirmasikan data pendahuluannya.

Ditambah lagi, data resmi Uni Eropa (UE) yang dirilis Selasa, menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di 16 negara yang menggunakan mata uang tunggal Eropa, permintaannya turun pada Maret.

Euro "berada di bawah tekanan karena pasar mengingat kembali kerapuhan sektor finansial di zona euro," kata para analis bank Perancis, BNP Paribas.

Dalam perdagangan terakhir di London, mata uang tunggal Eropa turun menjadi 1,3994 dolar, bangkit dari posisi terendah, dari 1,4017 dolar Senin sore. Euro terpicu kembali di atas 1,40 pada Jumat, untuk pertama kalinya sejak 2 Januari.

Terhadap mata uang Jepang, dolar turun menjadi 94,66 yen pada Selasa, dari 95,01 yen pada Senin sore.

Kontraksi Jerman -- empat kali berturut-turut -- terutama akibat jatuhnya ekspor hampir 10 persen dan merupakan penurunan terburuk dalam sejarah Jerman modern.

Di zona euro, pesanan industri baru turun 0,8 persen pada Maret dibandingkan terhadap Februari, membawa penurunan 12 bulan menjadi 26,9 persen, tkata lembaga data Uni Eropa Eurostat.

Tetapi, sebuah kejutan menguatnya indikator kepercayaan konsumen AS terakhir pada Selasa, mendorong harapan pemulihan ekonomi, yang mengirimkan saham-saham Wall Street menguat.

Sinyal penguatan ekonomi di Amerika Serikat cenderung memicu euro, yang dipertimbangkan sebagai mata uang berisiko tinggi daripada dolar, sehingga kepercayaan para investor membaik.

Para dealer mengatakan, para investor juga memandang memburuknya keuangan publik sehari setelah Korea Utara menyita perhatian dengan uji coba nuklirnya.

"Risiko geopolitik di Asia menyusul uji coba nuklir Korea Utara adalah sebuah tenaga pendorong untuk menjual yen, namun kekhawatiran regional berkurang, karena para investor yakin Amerika Serikat telah di atas tangan," kata analis Hachijuni Bank, Masatsugu Miyata.

"Malahan, kekhawatiran tentang membengkaknya defisit anggaran telah kembali ke bagian terdepan dari pikiran para investor," tambah dia.

Korea Utara pada Senin mengumumkan, pihaknya menguji coba bom nuklir berkekuatan beberapa kali dari pada uji coba pertama pada 2006, yang mengkhawatirkan pemerintah di seluruh dunia dan mendorong sebuah sesi darurat Dewan Keamanan PBB.

Korea Utara juga melakukan uji coba peluncuran tiga peluru kendali jarak pendek pada Senin, kata militer Korea Selatan. Berita ini awalnya mengangkat "safe-haven" (tempat berlindung yang aman) dolar dan menekan yen akibat geografik Jepang dekat Korea Utara.

Para dealer mengatakan, pasar juga berkembang mengkhawatirkan tentang apakah rencana Washington menjual obligasi baru pekan ini akan berhasil, di tengah kekhawatiran tentang prospek peringkat utang luar negeri AS.

Dalam perdagangan terakhir di London pada Tuesday, euro dipindah tangankan pada 1,3994 dolar terhadap 1,4017 dolar pada Senin sore, 132,34 yen (132,92), 0,8772 pound (0.8809) dan 1.5139 Swiss francs (1,5175).

Dolar berada pada 94,66 yen (94,83) dan Swiss 1,0827 franc terhadap dolar. Pound beradaa pada 1,5938 dolar (1.5908).(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009