Lengkap dengan baret militernya, Piveta ke luar dari rumah sakit militer di Brasilia menggunakan kursi roda dan tangannya menunjukkan sikap hormat ke para tenaga medis. Sementara itu, para petugas rumah sakit mengiringi kepulangan Piveta dengan tepuk tangan dan bunyi trompet sebagai penghormatan kepada veteran perang itu.
"Menang dari pertarungan (melawan penyakit, red) lebih besar maknanya daripada menang perang," kata Piveta. "Saat perang, kalian menyerang (pihak musuh) untuk tetap hidup. Di sini, Anda harus berjuang agar tetap hidup," ujar dia.
Saat Perang Dunia II, Piveta merupakan seorang tentara berpangkat letnan dua di Angkatan Darat Brazil. Ia bertugas di Afrika.
Piveta dinyatakan positif tertular jenis baru virus corona (SARS-CoV-2) dua minggu lalu. Ia ditempatkan di unit perawatan intensif rumah sakit selama dua hari karena pneumonia.
Meskipun Piveta tidak menggunakan alat bantu napas/ventilator selama dirawat, ia berhasil sembuh dari penyakit karena kondisi fisiknya yang baik berkat gaya hidup sehat selama menjalani tugas di militer dan gen umur panjang dari keluarganya, kata direktur rumah sakit.
Kepulangan Piveta dari rumah sakit jadi momen yang mencerahkan di tengah gelapnya prediksi banyak pihak mengenai dampak pandemi COVID-19 di Brazil. Penyakit itu sejauh ini telah menular ke 25.262 orang dan menewaskan 1.532 jiwa, kata Kementerian Kesehatan, Selasa (14/4).
Dalam 24 jam terakhir, Kementerian Kesehatan mencatat 204 kematian baru akibat COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gagal beli ventilator dari China, Brazil kerahkan industri lokal
Baca juga: Brazil larang masuk warga asing, kecuali Amerika, karena wabah corona
Baca juga: Konferensi World Economic Forum di Brazil ditunda karena corona
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
