Konversi BLT dari potensi dana desa ini maksimal 35 persen atau setara Rp2,32 triliun yang segera didistribusikan kepada keluarga terdampak sosial ekonomi COVID-19
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan siap mendistribusikan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana desa senilai Rp2,32 triliun untuk jutaan keluarga yang menjadi miskin akibat dampak sosial ekonomi pandemik virus Corona (COVID-19).

"Konversi BLT dari potensi dana desa ini maksimal 35 persen atau setara Rp2,32 triliun yang segera didistribusikan kepada keluarga terdampak sosial ekonomi COVID-19," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis malam.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan total dana desa yang telah dikucurkan pemerintah pusat untuk seluruh kabupaten/kota di wilayahnya senilai Rp7,65 triliun.

Baca juga: Gunakan dana desa, 4.115 desa di Aceh bentuk tim tanggap COVID-19

Gubernur Khofifah menyebut saat ini terdata sebanyak 1.286.374 keluarga miskin di seluruh kabupaten/kota wilayah Jawa Timur.

"Setiap keluarga akan mendapatkan BLT dari dana desa selama tiga bulan mulai April hingga Juni 2020, masing-masing nilainya Rp600 ribu," ucapnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu merinci sasaran BLT dana desa adalah keluarga yang kehilangan mata pencaharian dan belum mendapat bantuan sosial berupa BLT maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial atau tidak tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Selain itu, keluarga kurang mampu yang memiliki anggota sakit menahun juga dinilai layak untuk mendapatkan BLT dana desa.

Baca juga: Penyaluran BLT Dana Desa siap dimulai April 2020

"Pendistribusiannya akan dilakukan oleh kepala desa dalam koordinasi bupati atau wali kota di wilayahnya masing-masing," ujar orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Di sisi lain, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jatim hingga Kamis pukul 17.00 WIB, jumlah pasien terkonfirmasi positif di wilayah setempat saat ini mencapai 514 orang atau bertambah 15 orang dibanding sehari sebelumnya yang berjumlah 499 orang.

Kemudian, warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 1.717 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 1.621 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 15.674 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya sejumlah 15.328 orang.

Baca juga: Dana Desa Rp22 triliun dialokasikan pemerintah untuk BLT COVID-19

Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020