Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lembaga Studi Demokrasi (LSD) Denny JA di Jakarta, Rabu, mengumumkan memimpin gerakan "Pilpres Satu Putaran Saja", setelah sebelumnya LSD mendukung pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) pada Pemilihan Presiden (pilpres), 8 Juli 2009.

Ketika ditanya apakah ia berani pertaruhkan reputasi bahwa pilpres memang hanya berlangsung satu putaran, Denny hanya senyum dan berkata: "Itu perjuangaan bung. Publik akan diuntungkan jika pilpres hanya berlangsung satu putaran".

Denny mengatakan, LSD yang dipimpinnya akan melakukan sosialisasi gerakan sosial "Pilpres Satu Putaran Saja" dengan aneka media, antara lain melalui kampanye media, lewat koran, TV dan radio. Namun yang digunakan hanyalah media lokal di 7 propinsi terbesar saja: DKI, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, Sumut dan Sulsel.

"Tujuh propinsi ini sudah mewakili 70 persen dari populasi. Kampanye nasional sudah dikerjakan oleh banyak pihak lain. Kami hanya bersifat komplementer dan fokus di 7 propinsi itu," katanya. Di samping kampanye media, Denny akan melakukan kegiatan dari pintu ke pintu (door to door), pemasangan atribut di ruang publik, seperti spanduk, poster dan stiker.

"Kami ingin menjadikan gerakan ini menjadi gerakan masyarakat. Pemilihan presiden terlalu penting jika hanya dikerjakan oleh partai politik dan politisi saja. Masyarakat banyak selayaknya terlibat aktif. Apalagi presiden yang terpilih masih sangat menentukan bulat dan lonjong nasib rakyat banyak," ujarnya menambahkan.

Menurut Denny, jika pemilu presiden berlangsung dua putaran, dikhawatirkan akan terjadi ketidak pastian dan "ketegangan politik" akan berlangsung lebih panjang. "Sementara polarisasi politik sangat mungkin akan lebih tajam. Pergesakan akibat persaingan akan lebih menimbulkan luka-luka politik, sehingga perlu waktu lebih lama untuk menyembuhkannya," katanya.

Padahal, katanya, Indonesia butuh kepastian politik yang lebih cepat untuk mengatasi problem ekonomi nasional dan krisis ekonomi dunia.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika pemilihan presiden 2009 ini selesai dalam satu putaran saja, dengan asumsi pasangan yang terpilih sudah mendapatkan dukungan lebih dari 50 persen suara, sehingga pemilihan presiden tak perlu berlanjut ke putaran kedua.

Denny secara terbuka menggunakan LSD untuk ikut mengkampanyekan pasangan SBY-Boediono, dengan pertimbangan bahwa pasangan tersebut sudah didukung oleh koalisi partai yang sudah menguasai mayoritas kursi di DPR 2009-2014.

Selain itu, kebijakan presiden akan kuat karena sudah berkorelasi dengan mitra koalisi parlemen yang mayoritas serta pilihan politik presiden terpilih nanti juga akan lebih mudah didukung oleh rakyat karena figur SBY masih sangat populer.

"Terpilihnya pasangan SBY-Boediono akan lebih menjamin terbentuknya pemerintahan yang kuat, yang sangat dibutuhkan Indonesia melewati krisis ekonomi dunia," katanya.

Denny menyatakan optimis, publik luas dapat membuat gerakan sosial Pilpres Satu Putaran Saja terwujud dengan cara yang sangat mudah, "bapak, ibu, saudara saudari, petani, nelayan, guru, mahasiswa, pedagang kecil sampai pengusaha, cukup mengatakan setuju untuk pilpres satu putaran".(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009