Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perindustrian (Depperin) menargetkan pertumbuhan industri mobile content nasional mencapai 100 persen pada 2010, dengan total pendapatan Rp7triliun seiring berkembangnya industri animasi nasional.

Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Depperin, Budi Darmadi, di Jakarta Kamis mengatakan, pihaknya mengharapkan industri animasi dan konten nasional mampu menjadi tuan rumah di pasar dalam negeri.

Maraknya pengembangan industri kreatif saat ini, akan memicu upaya percepatan dan perkembangan industri animasi dan konten nasional.

"Kami sudah melakukan serangkaian road show sejak 2007, ke sejumlah negara di kawasan Asia Timur," ujarnya. .

Saat ini ada tiga unsur utama yang harus dicermati dalam pengembangan industri animasi nasional. Pertama, sebuah karya animasi perlu menciptakan cerita yang baik. Kedua, karakter yang ditampilkan juga harus memiliki originalitas yang tinggi sekaligus kuat.

"Ketiga, ini yang paling baik di industri animasi kita, yakni kemampuan animator, SDM (sumber daya manusia) dalam menggambar (drawing)," jelas dia.

Dengan potensi animator yang berkualitas, strategi utama industri ini dalam pengembangannya adalah menangkap order animasi dari negara lain. Namun, diperlukan pelatihan dan sertifikasi dengan taraf internasional sehingga animator lokal bisa menembus pasar dunia.

"Sampai sekarang, posisi kita sebagai sub-outsourcing animator, jadi belum yang utama. Ini yang coba kita tingkatkan," jelasnya.

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki sebanyak 220 software house yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat, dan dalam perkembangannya akan menjadi basis jaringan industri animasi nasional.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009