Bangkalan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar keberadaan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tidak sampai mengganggu karakteristik masyarakat Pulau Madura.

"Di sini saya sampaikan, dibangunnya Jembatan Suramadu ini, masyarakat Madura memiliki tingkat perekonomian yang lebih maju. Demikian pula dengan tingkat kesejahteraan, Insya Allah juga akan bertambah maju. Dengan catatan, kemajuan ini jangan sampai mengganggu kartakter dan sifat masyarakat Madura yg religius, yang Islami, yang penuh dengan adat dan tradisi yang mulia," katanya dalam sambutan peresmian Jembatan Suramadu di Dusun Sumber Wungu, Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu.

Ia menginginkan masyarakat Pulau Madura bertambah makmur dan kesejahteraan meningkat dengan dibangunnya jembatan sepanjang 5.438 meter yang melintas Selat Madura itu.

"Tapi sekali lagi saya ingatkan, pertahankan masyarakat Madura yang religius dan berada-istiadat tinggi," katanya disambut tepuk tangan ribuan hadirin yang memadati tenda besar tempat acara tersebut berlangsung.

Selesainya pembangunan Jembatan Suramadu, lanjut presiden, harus ditindaklanjuti dengan pengembangan wilayah di sekitarnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, utamanya di pulau dengan empat wilayah kabupaten itu.

"Dalam kaitan ini, saya telah membentuk Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2008," katanya.

Keberdaaan BPWS itu bertujuan untuk mengoptimalkan pembangunan wilayah Surabaya dan sekitarnya sebagai pusat pertumbuhan perekonomian di Jatim.

"Program ini harus dilakukan secara terarah dan terpadu. Libatkan semua pihak, termasuk tokoh-tokoh masyarakat agar percepatan perkembangan wilayah di sekitar Surabaya dan Madura dapat berjalan dengan baik," kata calon ppresiden dari Partai Demokrat dalam Pemilu Presiden pada tanggal 8 Juli mendatang.

Dalam kesempatan tersebut, Yudhoyono mengucapkan terima kasihnya kepada masyarakat Pulau Madura yang telah memberikan dukungan terhadap pembangunan jembatan senilai Rp4,5 trriliun itu.

"Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan jembatan ini sesuai fungsinya sebaik-baiknya. Jadikan jembatan ini sebagai wahana, baik untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, maupun sarana bepergian yang lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah," katanya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat Pulau Madura untuk turut menjaga dan merawat jembatan sebagai salah satu "tetenger" (land mark) terbesar di Indonesia pada Abad ke-21.

Sementara itu, dalam kesempatan sebelumnya, Gubernur Jatim, Soekarwo, mengatakan, dibangunnya Jembatan Suramadu diharapkan mampu menggali potensi ekonomi yang ada di pulau garam itu.

"Ada banyak potensi di Pulau Madura, di antaranya tanaman pangan, pertambangan, dan galian Golongan C," katanya.

Meskipun demikian, dia mengingatkan, agar di masa yang akan datang, seiring dengan pesatnya pembangunan, masyarakat Madura yang terkenal agamais itu tidak mengubah perilakunya.

"Jangan nanti kalau ketemu kiai, mengucapkan Hallo Kiai dan ketemu bupati, Hallo Bupati. Masyarakat Madura harus tetap mengucapkan Assalamu`alaikum kepada kiai dan bupati," katanya.

Acara peresemian Jembatan Suramadu itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Yudhoyono yang didampingi istri, Ny. Ani Yudhoyono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh, dan Gubernur Jatim Soekarwo.

Setelah memencet tombol sirine, Presiden menandatangani sampuhlhari pertama prangko bergambar Suramadu.

Tampak hadir dalam acara peresemian itu, sejumlah anggota DPRRI, DPD, DPRD Jatim, bupati dan wali kota se-Jatim, beberapa gubernur daerah lain, dan tokoh masyarakat Surabaya dan Madura.

Selain sambutan presiden, Gubernur Jatim, dan Menteri Pekerjaan Umum, acara peresmian itu diiisi dengan berbagai atraksi seni dan budaya khas Madura.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009