Garut (ANTARA News) - Pihak keluarga TKW asal Kampung Lio, Desa Limbangan, Garut yang diduga menjadi korban penganiayaan, segera bertolak ke Malaysia menemui Siti Hajar yang hingga kini masih terbaring dalam perawatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut Elka Nur Hakimah mengemukakan hal itu, seusai memberikan bantuan lauk-pauk, peralatan dapur serta bahan makanan lainnya kepada paman korban, Utis Sutisna yang selama ini mengurus anak korban di Limbangan, Garut, Rabu.

Menurut Elka, Siti Hajar saat ini dalam pengawasan dan perlindungan pihak Kedubes Indonesia di Malaysia.

Mengenai proses keberangkatan keluarga korban ke Malaysia, biayanya atas tanggungan Perusahaan Jasa Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (PJPTKI) PT. Mangga Dua Jakarta, yang ketika itu (pada tahun 2006) memberangkatkan korban ke Malaysia.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan perusahaan tersebut, yang telah menyatakan kesediaannya untuk memproses kasus itu sekaligus menanggung seluruh biaya kepulangan korban termasuk memberangkatkan pihak keluarga korban.

Siti Hajar(23) seorang janda dengan satu orang anak, hingga kini masih menjalani perawatan medis di Malaysia, karena mengalami luka parah yang diduga disiram air panas.

Menurut paman korban, Utis Sutisna, keponakannya berangkat pada 2006 melalui jasa pengiriman Tenaga Kerja PT. Mangga Dua Jakarta untuk menjadi pembantu rumah tangga, namun hingga kini belum pernah memberikan kabar tentang keberadaannya, bahkan tidak pernah mengirimkan uang hasil kerjanya di Malaysia ke kampung.

Utis Sutisna mengharapkan pemerintah bisa membantu keponakannya pulang ke tanah air, sekaligus mengusut kasus tersebut hingga tuntas serta yang menjadi hak korban bisa diperoleh dengan baik.

Sementara itu Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Pada Dinas Tenaga Kerja Sosial Dan Transmigrasi Garut Yayat Hidayat menyatakan, pihaknya saat ini sedang menelusuri kebenaran informasi mengenai kondisi dan perlakuan yang dialami Siti Hajar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009