Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Tim Sukses JK-Wiranto, Hajriyanto Yasseir Thohari, di Jakarta, Selasa, menyatakan, selain merupakan teror politik, iklan "Pilpres Satu Putaran" mendistorsi demokrasi dalam mengejawantahkan kedaulatan rakyat.

"Catat saja, iklan kampanye `Pilpres Satu Putaran` yang dilakukan pasangan SBY-Boediono itu merupakan teror politik yang luar biasa sistematis, baik terhadap para pemilih maupun para Capres yang menjadi kompetitornya," katanya kepada ANTARA.

"Dengan iklan itu, mereka ingin menggiring opini rakyat, bahwa memilih selain pasangan SBY-Boediono adalah tidak memiliki arti politik apa pun alias mubazir," ujar anggota Komisi I DPRitu.

"Ukurannya adalah uang dan kapital. Seolah-olah demokrasi itu pemborosan. Pasalnya, iklan itu bisa dibaca secara terbalik, bahwa jika Pilpres sampai dua putaran, maka itu hanya merupakan pemborosan semata," ungkapnya.

"Bukankah Pilpres Putaran Kedua itu diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 yang merupakan Konstitusi Republik Indonesia? Kok seolah dianggap ini dianggap pemborosan? Ini kan amanat untuk menjalankan kedaulatan rakyat," tandasnya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009