Padang (ANTARA News) - Krisis global berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 51 ribu hingga 57 ribu orang.

Jumlah itu jauh dari yang diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam ramah tamah dengan masyarakat Sumatera Barat di Padang, Minggu malam.

"Alhamdullilah, pengangguran kita (Indonesia, red) yang diperkirakan sampai 1,5 juta hanya tercatat 51 sampai 57 ribu orang," tambahnya.

Presiden menyatakan, Indonesia lebih baik dibanding negara lain, seperti di Amerika Serikat pengangguran mencapai 8,5 persen, di China mencapai 15 juta orang dan di Eropa juga tinggi yakni lebih dari tujuh hingga delapan persen.

Kemampuan Indonesia itu, menurut dia, tidak lepas dari pelaksanaan prioritas pertama dalam mengatasi krisis global yakni melakukan upaya untuk tetap bergeraknya sektor riil.

Karena sektor riil tetap bergerak, maka diharapkan gelombang pengangguran tidak terjadi besar-besaran, katanya.

Selain tetap bergeraknya sektor riil, juga dilakukan prioritas menjaga stabilitas harga dan terkendalinya inflasi, tambahnya.

"Alhamdulillah, dalam enam bulan pertama 2009, kita (Indonesia, red) bisa menjaga stabiltas harga, bahkan harga sembako pada tiga bulan terakhir untuk beberapa komoditas justru menurun," kata Presiden.

Prioritas lainnya, menjaga daya beli rakyat dengan melaksanakan program-program pro rakyat seperti bantuan langsung tunai sehingga rakyat punya kemampuan membeli kebutuhan sehari-hari, tambahnya.

Kita membantu yang miskin, karena menjadi kewajiban negara dan kewajiban moral dalam kondisi krisis melalui bantuan langsung kepada masyarakat yang akan terus dilakukan dan ditingkatkan, demikian Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009